Komnas PA Banten Dukung Hukuman Mati Kasus Ayah Bunuh Anak di Serang
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Banten mendukung vonis hukuman mati bagi Agus, ayah yang secara sengaja membunuh anak kandungnya berusia 3 tahun di Serang, Banten, dan menilai keputusan tersebut sebagai bentuk penegakan hukum yang tepat dan.

Seorang ayah di Serang, Banten, bernama Agus bin Suta (30) divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Serang karena terbukti membunuh anak kandungnya yang berusia 3 tahun. Vonis ini disampaikan pada Kamis, 23 Januari 2024. Kejadian tragis ini terjadi pada 18 Juni 2024 di Ciomas, Kabupaten Serang. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Provinsi Banten menyatakan dukungan penuh terhadap putusan tersebut.
Ketua Komnas PA Banten, Hendry Gunawan, menyatakan Komnas PA sepenuhnya mendukung putusan hakim yang tidak memberikan keringanan hukuman bagi Agus. Menurutnya, tindakan Agus merupakan bukti hilangnya empati, moral, dan penghormatan terhadap nilai kemanusiaan. Perbuatannya juga jelas melanggar peran orang tua sebagai pelindung anak.
Komnas PA Banten menilai pembunuhan berencana ini sebagai pelanggaran serius terhadap hak asasi anak dan prinsip perlindungan anak. Mereka menekankan bahwa hukuman mati atau seumur hidup merupakan vonis yang tepat untuk kejahatan sebesar ini, terutama jika dilakukan dalam lingkup keluarga. Hal ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan menegaskan komitmen hukum untuk melindungi anak, kelompok masyarakat yang paling rentan.
Selain memberikan efek jera, vonis ini juga diharapkan dapat memberikan keadilan bagi keluarga korban yang telah mengalami luka mendalam akibat kehilangan anggota keluarga tercinta. Komnas PA Banten turut mengawal kasus ini sejak awal dan memahami dampak psikologis yang dialami oleh istri dan kakak korban.
Lebih jauh, Komnas PA Banten juga menyoroti pentingnya peran keluarga sebagai pelindung utama anak. Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya upaya pencegahan melalui pendidikan hak anak, penguatan nilai-nilai keluarga, dan pengawasan terhadap keluarga berisiko. Komnas PA menekankan pentingnya langkah-langkah ini untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kasus ini juga mengungkapkan beberapa informasi lain tentang terdakwa. Hasil pemeriksaan psikologis menunjukkan Agus memiliki kecerdasan di bawah rata-rata dan riwayat penggunaan narkoba. Agus bahkan sempat melarikan diri dari sel tahanan Polresta Serang Kota pada 25 Juli 2024, namun berhasil ditangkap kembali empat hari kemudian di wilayah pegunungan Desa Wangun, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.
Kesimpulannya, kasus pembunuhan anak kandung di Serang ini menyoroti pentingnya perlindungan anak dan penegakan hukum yang tegas. Dukungan Komnas PA terhadap vonis hukuman mati menunjukkan komitmen untuk melindungi anak dan memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan serupa. Kasus ini juga menjadi pelajaran berharga akan pentingnya peran keluarga dan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak.