Komnas Perempuan Ajak Publik Dukung Pundi Perempuan untuk Korban Kekerasan Seksual
Komnas Perempuan mengajak masyarakat Indonesia mendukung Pundi Perempuan agar pendampingan korban kekerasan seksual dapat terus berjalan, terutama dengan adanya tantangan keterbatasan sumber daya.

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung Pundi Perempuan. Ajakan ini disampaikan menyusul kekhawatiran akan hambatan dalam penanganan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan akibat keterbatasan sumber daya. Hal ini disampaikan oleh anggota Komnas Perempuan, Veryanto Sitohang, di Jakarta pada Sabtu, 8 Maret 2025, bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional.
Ajakan tersebut disampaikan seiring peluncuran buku "Memulihkan Luka, Merawat Harapan", yang berisi kisah 25 pendamping perempuan korban kekerasan seksual dari berbagai daerah di Indonesia. Buku ini merupakan hasil kolaborasi antara Komnas Perempuan dan Organisasi Indonesia untuk Kemanusiaan (IKA). Peluncuran buku ini bertujuan untuk mengedukasi publik dan menggalang dana untuk mendukung keberlangsungan Pundi Perempuan.
Menurut Veryanto Sitohang, pengalaman para pendamping dalam buku tersebut sangat berharga dan dapat mempengaruhi kebijakan serta program penanganan kekerasan seksual. Ia juga menyoroti kekhawatiran akan dampak kebijakan efisiensi terhadap penanganan korban kekerasan seksual, meskipun Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual telah disahkan.
Dukungan Publik untuk Pundi Perempuan
Veryanto Sitohang menekankan pentingnya dukungan publik bagi Pundi Perempuan agar lembaga ini dapat terus memberikan pendampingan kepada korban kekerasan seksual. "Dalam kesempatan ini kami mengajak publik untuk memberikan dukungan terhadap Pundi Perempuan, agar terus mampu memberikan dukungan terhadap korban melalui lembaga layanan," ujar Veryanto Sitohang.
Direktur Eksekutif IKA, Sita Supomo, senada dengan pernyataan tersebut. Ia berharap buku "Memulihkan Luka, Merawat Harapan" dapat meningkatkan kesadaran publik tentang dinamika pendampingan korban kekerasan seksual. Buku ini juga diharapkan dapat memperkuat relasi antar pihak yang terlibat dalam penanganan kasus kekerasan seksual dan mendorong penggalangan dana publik untuk Pundi Perempuan.
"Kami berharap dapat mengedukasi publik tentang dinamika pendamping perempuan korban kekerasan, memperluas dan memperkuat relasi antar pihak yang terlibat dan mendorong penggalangan dana publik bagi lembaga layanan melalui Pundi Perempuan," kata Sita Supomo.
Pentingnya Peran Pundi Perempuan
Pundi Perempuan, yang digagas oleh Komnas Perempuan pada tahun 2001 dan dikelola bersama IKA sejak tahun 2003, berperan krusial dalam memberikan dukungan kepada lembaga penyedia layanan Women's Crisis Center. Lembaga-lembaga ini memberikan bantuan penting bagi perempuan korban kekerasan.
Pundi Perempuan beroperasi dengan model hibah yang berpedoman pada prinsip-prinsip perubahan sosial. Dukungan yang diberikan kepada Women's Crisis Center sangat vital dalam membantu perempuan korban kekerasan untuk mendapatkan akses layanan yang dibutuhkan, seperti konseling, pendampingan hukum, dan pemulihan.
Dengan keterbatasan sumber daya yang ada, dukungan publik menjadi sangat penting untuk memastikan keberlangsungan program-program Pundi Perempuan dalam memberikan pendampingan dan bantuan kepada korban kekerasan seksual di Indonesia. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi perempuan korban kekerasan.
Melalui dukungan masyarakat, diharapkan Pundi Perempuan dapat terus menjalankan misinya dalam memberikan pendampingan dan bantuan kepada korban kekerasan seksual, sehingga mereka dapat memperoleh keadilan dan pemulihan.