Komnas Perempuan Desak Pemerintah Tindak Tegas Grup Seksual di Medsos
Komnas Perempuan mendesak pemerintah untuk menindak tegas grup-grup di media sosial yang terlibat dalam aktivitas seksual dan inses, serta menciptakan ruang aman bagi perempuan dan anak.

Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) menyerukan pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok di media sosial yang terlibat dalam aktivitas seksual, termasuk inses. Seruan ini disampaikan menyusul maraknya komunitas-komunitas daring yang berpotensi menjadi wadah kekerasan dan eksploitasi seksual. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Subkomisi Pengembangan Sistem Pemulihan Komnas Perempuan, Yuni Asriyanti, di Jakarta Timur, Sabtu lalu.
Menurut Yuni Asriyanti, kemudahan membentuk komunitas daring telah dimanfaatkan untuk mengumpulkan individu dengan berbagai latar belakang, termasuk yang terlibat atau tertarik pada aktivitas seksual dan pelecehan. Kondisi ini, menurutnya, menuntut pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah untuk mencegah berkembangnya grup-grup media sosial yang berbau seksual, seperti komunitas inses yang belakangan ramai diperbincangkan.
"Dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) harus bertindak tegas untuk menindak grup atau komunitas di dunia digital yang berpotensi menjadi sarang tindakan-tindakan kekerasan seksual atau eksploitasi seksual," tegas Yuni Asriyanti.
Peran Pemerintah dalam Pencegahan Kekerasan Seksual
Komnas Perempuan tidak hanya fokus pada penindakan grup-grup media sosial, tetapi juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak. Yuni Asriyanti menyoroti keluarga sebagai lingkungan yang sering menjadi tempat terjadinya pelecehan seksual, khususnya terhadap anak perempuan. Ia berpendapat bahwa lingkungan keluarga yang tidak aman menjadi salah satu faktor pendorong terbentuknya grup-grup aktivitas seksual seperti komunitas inses.
Oleh karena itu, pemerintah didorong untuk aktif terlibat dalam membangun ruang aman bagi perempuan dan anak dalam keluarga. "Keluarga sudah tidak boleh lagi jadi tempat untuk terjadinya kekerasan keluarga, sudah tidak boleh lagi menjadi tempat untuk langgengnya nilai-nilai yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan," jelas Yuni.
Komnas Perempuan juga berharap masyarakat turut berperan aktif dalam melindungi keselamatan perempuan dan anak. Kesadaran kolektif sangat penting untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual dalam keluarga dan di ruang publik.
Pentingnya Pengawasan dan Kesadaran Masyarakat
Kemudahan membentuk grup di media sosial telah menciptakan celah bagi aktivitas-aktivitas yang melanggar hukum dan norma sosial. Komnas Perempuan menekankan perlunya pengawasan yang ketat dari pemerintah untuk mencegah penyebaran konten-konten seksual eksplisit dan aktivitas-aktivitas yang merugikan perempuan dan anak. Hal ini termasuk menindak tegas individu dan kelompok yang terlibat dalam penyebaran konten tersebut.
Selain pengawasan, peningkatan kesadaran masyarakat juga sangat penting. Masyarakat perlu dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang kekerasan seksual, agar dapat mengenali, mencegah, dan melaporkan kasus-kasus yang terjadi. Penting juga untuk menumbuhkan budaya saling menghormati dan melindungi perempuan dan anak.
Komnas Perempuan berharap dengan adanya tindakan tegas dari pemerintah dan kesadaran masyarakat, lingkungan daring dan keluarga dapat menjadi tempat yang aman bagi perempuan dan anak, terbebas dari ancaman kekerasan seksual.
Langkah-langkah konkrit yang perlu diambil pemerintah antara lain: peningkatan pengawasan di media sosial, pengembangan mekanisme pelaporan yang mudah diakses, dan kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Semua pihak perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan melindungi hak-hak perempuan dan anak.