Konsel Bangun Dapur MBG, Dukung Program Asta Cita Presiden
Pemkab Konawe Selatan (Konsel) berkomitmen mendukung penuh Program Asta Cita Presiden dengan membangun dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk meningkatkan gizi masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan komitmennya dalam menyukseskan pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini merupakan bagian dari Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, sebuah inisiatif pemerintah pusat untuk meningkatkan gizi masyarakat Indonesia. Satu dapur MBG telah dibangun di Desa Koeono, Kecamatan Palangga Selatan, sebagai langkah awal implementasi program ini di Konsel.
Wakil Bupati Konsel, Wahyu Ade Pratama Imran, menjelaskan bahwa pembangunan dapur MBG merupakan tindak lanjut dari sosialisasi yang dilakukan Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Pemprov Sultra dan Komisi IX DPR RI. Sosialisasi tersebut memberikan arahan teknis dan masukan terkait pelaksanaan program, termasuk persiapan yang dibutuhkan. Dua pendamping dari BGN ditunjuk untuk mengawasi jalannya program di Konawe Selatan.
Pemkab Konsel mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, berkomitmen membangun 25 titik dapur MBG di seluruh Sultra, sementara anggota DPR RI, Ahmad Safei, mengusulkan pemanfaatan kearifan lokal seperti sagu sebagai bahan pangan alternatif. Wahyu Ade Pratama Imran menyatakan kesiapan Pemkab Konsel untuk berkoordinasi dengan BGN guna memastikan kesesuaian sagu dengan standar gizi yang ditetapkan.
Dukungan Penuh Pemkab Konsel untuk Program MBG
Pemkab Konsel menyatakan dukungan penuh terhadap Program MBG. Wakil Bupati Wahyu Ade Pratama Imran menegaskan, "Program ini merupakan inisiatif pemerintah pusat yang harus direalisasikan hingga tingkat kecamatan dan desa. Sebagai pemerintah daerah, kami tentu mendukung penuh implementasinya di Konawe Selatan." Komitmen ini ditunjukkan dengan pembangunan dapur MBG di Desa Koeono dan rencana pengecekan lebih lanjut untuk memastikan operasional yang optimal.
Biaya penyelenggaraan program MBG akan ditanggung oleh Badan Gizi Nasional. Sementara itu, Pemkab Konsel bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan bahan baku, seperti beras, telur, dan sayuran. Pemanfaatan kearifan lokal, khususnya sagu, juga akan dipertimbangkan setelah melalui kajian dan memastikan pemenuhan standar gizi yang telah ditetapkan.
Pemkab Konsel berharap program ini akan berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Konsel. Program MBG diharapkan dapat meningkatkan asupan gizi masyarakat dan berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Konawe Selatan.
Kearifan Lokal dan Sagu dalam Program MBG
Anggota DPR RI, Ahmad Safei, memberikan usulan yang menarik yaitu pemanfaatan kearifan lokal dalam penyediaan bahan makanan untuk program MBG. Usulan ini disambut baik oleh Pemkab Konsel. Sagu, sebagai bahan pangan lokal, berpotensi menjadi alternatif dalam program makan bergizi di Konawe Selatan.
Namun, penggunaan sagu harus memenuhi standar gizi yang ditetapkan. Pemkab Konsel akan berkoordinasi dengan BGN untuk memastikan spesifikasi bahan pangan yang sesuai. Jika sagu memenuhi standar, maka ini akan menjadi pilihan yang baik dan mendukung kearifan lokal daerah.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengoptimalkan sumber daya lokal dan mendukung perekonomian masyarakat. Pemanfaatan sagu dapat memberikan nilai tambah bagi petani sagu dan sekaligus meningkatkan gizi masyarakat.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak dan pemanfaatan potensi lokal, program MBG di Konawe Selatan diharapkan dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Pemkab Konsel, di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Irham Kalenggo dan Wahyu Ade Pratama Imran, optimis program ini akan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Konawe Selatan, khususnya dalam meningkatkan asupan gizi.