BUMDes dan SPPG: Sumbang 3 Persen Pertumbuhan Ekonomi Nasional?
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengungkapkan bahwa pembangunan sentra pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, baru-baru ini menyatakan bahwa program pembangunan dapur sentra pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, diperkirakan sebesar 2-3 persen. Pernyataan ini disampaikan di Tangerang, Banten, pada Rabu lalu. Program ini, menurut Mendes, tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional.
Lebih lanjut, Mendes menjelaskan bahwa pengelolaan SPPG yang dilakukan BUMDes memberikan dampak positif ganda. Selain membantu pemerintah dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui kerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN), SPPG juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Dengan adanya 75.000 desa di Indonesia dan target Presiden sebesar 8 persen kontribusi desa terhadap ekonomi nasional, Mendes optimis bahwa jika seluruh desa terlibat aktif, kontribusi ini dapat melampaui 3 persen.
Mendes Yandri Susanto juga mengajak seluruh perangkat desa untuk mendukung program MBG. Ia menekankan pentingnya penggunaan bahan baku lokal, baik dari desa setempat maupun desa tetangga, sebagai upaya substitusi dan peningkatan ekonomi desa. Kementerian Desa PDTT telah mengembangkan program desa tematik, seperti desa petelur, desa ayam pedaging, dan lainnya, untuk mendukung peningkatan ekonomi di tingkat desa. Program ini diharapkan dapat bersinergi dengan program Presiden untuk meningkatkan perekonomian desa secara signifikan.
BUMDes sebagai Penggerak Ekonomi Desa
BUMDes yang mengelola SPPG, seperti yang telah diterapkan di Desa Panongan, Kabupaten Tangerang, menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk membantu BGN dalam menyediakan lebih banyak dapur SPPG untuk mempercepat pelayanan MBG. Target Presiden untuk mencapai 82,9 juta penerima manfaat MBG pada akhir tahun ini membutuhkan sekitar 30.000 dapur. Berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pengusaha, dan desa, turut berpartisipasi dalam pembangunan dapur MBG ini.
Mendes Yandri Susanto menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama dalam program ini. Ia menyatakan bahwa keberhasilan program MBG dan pengembangan ekonomi desa membutuhkan kerja sama tim yang solid. Desa Panongan diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengimplementasikan program ini dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Program SPPG oleh BUMDes ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan melibatkan BUMDes dalam pengelolaan SPPG, pemerintah berharap dapat menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan bagi perekonomian desa.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Meskipun program ini menjanjikan, tetap ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah memastikan ketersediaan bahan baku lokal yang cukup dan berkualitas untuk program MBG. Koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMDes sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini.
Di sisi lain, program ini juga membuka peluang besar bagi pengembangan ekonomi desa. BUMDes dapat mengembangkan usaha-usaha lain yang terkait dengan program MBG, seperti pengolahan bahan makanan lokal dan distribusi makanan bergizi. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa.
Keberhasilan program SPPG oleh BUMDes ini akan bergantung pada komitmen dan kerja sama semua pihak yang terlibat. Dengan dukungan dan kerjasama yang baik, program ini berpotensi untuk menjadi model pembangunan ekonomi desa yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dengan demikian, program SPPG oleh BUMDes tidak hanya memberikan kontribusi terhadap pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini menunjukkan pentingnya peran BUMDes dalam pembangunan ekonomi di tingkat desa.