Bumdes: Penggerak Ekonomi Lokal Lewat Program Makan Bergizi Gratis
Peran Bumdes dalam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menciptakan efek berganda bagi perekonomian desa, membuka lapangan kerja baru, dan memberdayakan UMKM lokal.

Jakarta, 9 Mei 2024 - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyatakan bahwa peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dalam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menghasilkan efek berganda yang signifikan bagi perekonomian lokal. Pernyataan ini disampaikan setelah peresmian Bumdes Tridadi di Sleman, Yogyakarta, pada Kamis (8/5) bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar. Program ini terbukti mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan membuka peluang usaha baru di tingkat desa.
Dadan menekankan pentingnya peran Bumdes dalam keberhasilan program ini. Ia menjelaskan, "Saya kira (peran Bumdes) itu harus kita sambut baik, karena multiplier effect-nya akan luar biasa. Lima puluh orang akan bekerja, ibu-ibu yang tadinya tidak bekerja kemudian dapat penghasilan." Hal ini menunjukkan dampak positif yang langsung dirasakan oleh masyarakat desa melalui peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari komitmen BGN untuk melibatkan Bumdes sebagai mitra strategis. Dengan melibatkan Bumdes, diharapkan pasokan bahan baku untuk MBG berasal dari sumber lokal, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. Model kemitraan ini menjadi contoh nyata bagaimana program pemerintah dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Peran Strategis Bumdes dalam SPPG
Setiap SPPG membutuhkan minimal 15 pemasok, menciptakan potensi munculnya 15 wirausaha baru. Dadan berharap, "Kami harapkan semua pasokan ke SPPG itu dari lokal." Hal ini menunjukkan komitmen BGN untuk memberdayakan ekonomi lokal melalui program MBG. Bumdes berperan sebagai pengelola utama, menghubungkan produsen lokal dengan SPPG, memastikan ketersediaan bahan baku berkualitas, dan menjamin kelancaran distribusi.
SPPG memiliki tiga peran utama: produksi MBG, menjadi penghubung antara satuan pelayanan dengan produsen bahan baku, dan tempat pemantauan ahli gizi untuk memastikan standar pemenuhan gizi terpenuhi. Dengan Bumdes sebagai pengelola, ketiga peran tersebut dapat terintegrasi dengan baik, memastikan efisiensi dan efektivitas program MBG.
Keterlibatan Bumdes juga memastikan bahwa dana yang dialokasikan, sekitar Rp8-10 miliar per tahun per SPPG, sebagian besar (85 persen) digunakan untuk membeli bahan baku dari petani dan UMKM lokal. Hal ini menciptakan siklus ekonomi yang positif di tingkat desa, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Apresiasi dan Dukungan Pemerintah
Menko PM Muhaimin Iskandar memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Bumdes dalam bermitra dengan BGN untuk membentuk SPPG. Ia menyatakan, "Saya sangat bangga dan memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada teman-teman Bumdes, di mana Bumdes berinisiatif menjadi partner dari BGN. Ini langsung multiplier efeknya, luar biasa." Dukungan pemerintah ini menunjukkan komitmen untuk memberdayakan desa melalui program-program yang berdampak langsung pada perekonomian masyarakat.
Program ini tidak hanya sekadar menyediakan makanan bergizi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, memberdayakan UMKM lokal, dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Keterlibatan Bumdes menjadi kunci keberhasilan program ini dalam menciptakan efek berganda yang positif bagi perekonomian lokal.
Dengan dukungan pemerintah dan peran aktif Bumdes, program MBG melalui SPPG diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Model kemitraan ini dapat menjadi contoh bagi program-program pemberdayaan ekonomi di daerah lainnya.
Program ini juga menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dapat dicapai melalui kolaborasi yang efektif antara pemerintah, Bumdes, dan masyarakat. Dengan melibatkan semua pihak, program ini dapat memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Program Makan Bergizi Gratis melalui SPPG dengan peran Bumdes sebagai pengelola utama terbukti mampu menciptakan efek berganda yang luar biasa bagi perekonomian desa. Program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, dan memberdayakan UMKM. Kolaborasi antara pemerintah, Bumdes, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.