BUMDes Kembali Aktif Kelola Dana Desa untuk Program MBG
Menteri Desa mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk aktif mengelola dana desa dan bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG) guna meningkatkan perekonomian desa serta ketahanan pangan.
![BUMDes Kembali Aktif Kelola Dana Desa untuk Program MBG](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/02/220038.439-bumdes-kembali-aktif-kelola-dana-desa-untuk-program-mbg-1.jpg)
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar kembali berperan aktif dalam mengelola dana desa. Hal ini disampaikan langsung oleh Mendes PDT saat melakukan peletakan batu pertama di Yayasan Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh, Serang, Banten, Minggu (2/2).
Fokus utama dari dorongan ini adalah pengelolaan dana desa dan bahan baku untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). BUMDes, sebagai lembaga resmi desa, dinilai sebagai kunci keberhasilan program tersebut. Mendes PDT menekankan pentingnya peran BUMDes dalam memastikan program MBG berjalan lancar dan berkelanjutan.
Kementerian Desa PDT telah meluncurkan modul khusus sesuai potensi masing-masing desa. Modul ini membantu desa mengoptimalkan sumber daya lokal, mulai dari pertanian (padi, cabai, bawang, tomat) hingga peternakan (ayam, ikan). Dana desa akan menjadi modal awal yang diputar secara berkelanjutan untuk meningkatkan perekonomian desa.
"Kami sudah meluncurkan modul sesuai potensi masing-masing desa, dan modalnya itu akan diambil melalui dana desa. Modal itu akan diputar kembali terus-menerus untuk ekonomi berikutnya," jelas Mendes PDT.
Program MBG sendiri akan menyerap bahan baku dari desa-desa. Bahan baku tersebut akan disalurkan melalui Badan Gizi Nasional (BGN). BUMDes berperan penting dalam memastikan ketersediaan dan kualitas bahan baku yang dibutuhkan.
Kementerian Desa PDT kini lebih fokus pada penyediaan bahan baku pangan pokok, seperti beras, sayuran, ikan, dan telur. Hal ini dilakukan melalui program dana ketahanan pangan yang dialokasikan sebesar 20% dari total dana desa, atau sekitar Rp16-20 triliun dari total Rp71 triliun dana desa.
"Dari Rp71 triliun, minimal Rp16 triliun atau bisa Rp20 triliun untuk ketahanan pangan menyiapkan bahan baku makan bergizi, karena ini boleh lebih tapi tidak boleh kurang," tambah Mendes PDT. Dengan demikian, BUMDes memiliki peran krusial dalam pencapaian tujuan program ketahanan pangan nasional.
Secara keseluruhan, langkah ini bertujuan untuk memberdayakan desa melalui pengelolaan dana desa yang efektif dan berkelanjutan. BUMDes diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian desa serta penjamin keberhasilan program-program pemerintah seperti MBG.