SPPG Panongan: Model Dapur untuk Program MBG Nasional
SPPG di Desa Panongan, Tangerang, ditunjuk sebagai model dapur pendukung program Makan Bayi Gratis (MBG) untuk memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat Indonesia.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, pada Rabu, 14 Mei 2023, di Tangerang, Banten, menunjuk Unit Pelayanan Penuhi Gizi (SPPG) di Desa Panongan sebagai model dapur pendukung program Makan Bayi dan Balita Gratis (MBG). Penunjukan ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian target 82,9 juta penerima manfaat MBG pada akhir tahun. SPPG di Desa Panongan akan menjadi contoh bagi desa lain dalam pengelolaan BUMDes untuk mendukung program MBG secara nasional. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan, sejalan dengan misi Astacita Presiden.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Pemerintah menargetkan 82,9 juta penerima manfaat MBG hingga akhir tahun, sehingga dibutuhkan sekitar 30 ribu dapur pendukung. Dengan menjadikan SPPG Desa Panongan sebagai model, diharapkan program ini dapat direplikasi di seluruh Indonesia melalui pengelolaan BUMDes yang efektif dan efisien.
Program ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat di daerah pedesaan dan mendukung misi Astacita Presiden. Dengan melibatkan BUMDes, diharapkan juga dapat mendorong produktivitas lokal dan pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Suksesnya program ini akan berdampak positif bagi jutaan masyarakat Indonesia yang membutuhkan asupan gizi yang cukup.
SPPG Panongan: Model Dapur Pendukung MBG
Mendes PDTT menjelaskan bahwa model SPPG di Desa Panongan akan direplikasi di desa-desa lain di Indonesia melalui pengelolaan BUMDes. BUMDes diharapkan mampu mengelola SPPG secara mandiri dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memberdayakan ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Pangan dan Gizi (BAPENAS) untuk memungkinkan BUMDes berpartisipasi sebagai pemasok bahan baku atau material untuk program MBG. Kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat rantai pasokan bahan pangan dan menjamin kualitas bahan baku yang digunakan.
Menteri Susanto mendorong BUMDes di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan peluang ini guna meningkatkan produktivitas lokal dan merangsang pertumbuhan ekonomi pedesaan. BUMDes diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian desa melalui pengelolaan SPPG yang efektif dan efisien.
Lebih lanjut, Menteri Susanto menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan desa dalam program MBG. Hal ini termasuk penyediaan bahan makanan bergizi yang bersumber dari produksi lokal. Dengan demikian, program MBG tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga mendukung perekonomian desa.
Dukungan Pemerintah untuk Program MBG
Pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk mendukung program MBG, termasuk program desa tematik. Beberapa contoh program desa tematik yang telah diluncurkan antara lain desa penghasil telur, desa penghasil daging, desa ikan nila, serta desa penghasil jagung dan padi. Program-program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan lokal dan mendukung keberlanjutan program MBG.
Menteri Susanto menambahkan bahwa semakin cepat dan baik persiapan pengembangan SPPG, semakin banyak masyarakat yang akan merasakan manfaatnya. Di Provinsi Banten saja, terdapat sekitar 550 ribu penerima manfaat program MBG. Angka ini menunjukkan besarnya kebutuhan akan program MBG dan pentingnya peran SPPG dalam mendistribusikan makanan bergizi kepada masyarakat.
Ia juga menekankan pentingnya penyediaan bahan makanan bergizi yang idealnya berasal dari desa itu sendiri atau melalui pertukaran dengan desa tetangga. Hal ini bertujuan untuk memperkuat kemandirian desa dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, khususnya di daerah pedesaan. Program MBG merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Program SPPG sebagai model dapur pendukung MBG ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bergizi, khususnya bagi bayi dan balita di daerah pedesaan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, program ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan.