Korem Wirabraja Sumbar Latih Babinsa untuk Ketahanan Pangan Nasional
Korem 032/Wirabraja melatih 2000 Babinsa di Sumbar dalam bertani dan beternak untuk mendukung ketahanan pangan nasional, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengendalikan harga pangan.

Korem 032/Wirabraja, Sumatera Barat, gencar melatih para Babinsa (Bintara Pembina Desa) dalam bercocok tanam dan beternak. Pelatihan ini diintensifkan untuk mendukung program ketahanan pangan nasional. Inisiatif ini diluncurkan di Padang pada Rabu, 22 November 2023.
Meskipun Babinsa umumnya telah memahami dasar-dasar pertanian, pelatihan ini difokuskan pada teknik-teknik spesifik. Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja, Brigjen TNI Wahyu Eko Purnomo, menjelaskan, "Pada umumnya babinsa kita sudah mengerti dengan cara bercocok tanam. Namun kami tetap melaksanakan pelatihan seperti bagaimana cara menanam bibit yang unggul agar hasilnya maksimal."
Selain pelatihan pertanian, Korem 032/Wirabraja juga menginstruksikan setiap Kodim (Komando Distrik Militer) untuk rutin memberikan pelatihan peternakan kepada Babinsa. Tujuannya adalah untuk memastikan Babinsa memiliki kemampuan menyeluruh dalam mendukung ketahanan pangan.
Sekitar 2.000 personel Babinsa di 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat telah mengikuti pelatihan ini. Brigjen Wahyu menekankan pentingnya penyesuaian pelatihan dengan karakteristik wilayah masing-masing. "Setiap personel babinsa kami latih sesuai dengan kondisi atau karakteristik di masing-masing wilayah tugas mereka," ujarnya.
Salah satu contoh inovatif adalah pengembangan budidaya ikan dengan metode bioflok yang tengah diujicoba oleh Babinsa di Kabupaten Agam. Jika berhasil, metode ini akan diadopsi sebagai proyek percontohan untuk daerah lain di Sumatera Barat.
Keikutsertaan TNI dalam program ketahanan pangan ini bertujuan membantu pemerintah, khususnya dalam mewujudkan poin kedua Astacita (program pemerintah). Hasil pertanian dan peternakan yang berhasil akan sepenuhnya diperuntukkan bagi kesejahteraan masyarakat.
Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama petani, dan pada akhirnya juga mengendalikan harga pangan. "Harapan kami program ketahanan pangan ini bisa menyejahterakan masyarakat terutama petani sehingga harga pangan pun tetap terkendali," harap Brigjen Wahyu.