Lanal Dumai Gagalkan Penyelundupan 19 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
Pengerahan Tim Gabungan Lanal Dumai berhasil menggagalkan pengiriman 19 calon PMI ilegal ke Malaysia dan menangkap dua tekong yang diduga terlibat perdagangan orang.

Pada Kamis dini hari, 8 Mei 2024, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dumai berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 19 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal menuju Malaysia. Kejadian bermula dari informasi intelijen tentang rencana keberangkatan tersebut melalui jalur ilegal di perairan Selat Morong Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Tim gabungan dari Lanal Dumai dan Satgas Denintel Koarmada I langsung bergerak cepat untuk mencegah penyelundupan tersebut.
Penangkapan dilakukan di perairan Teluk Lecah, Selat Morong Rupat. Tim berhasil mencegat sebuah speed boat yang membawa 17 laki-laki dan 2 perempuan calon PMI. Dalam upaya penangkapan, sempat terjadi aksi kejar-kejaran dan petugas terpaksa melepaskan tembakan peringatan untuk menghentikan laju speed boat tersebut. Dua tekong yang diduga sebagai pelaku penyelundupan juga berhasil diamankan.
Komandan Lanal Dumai, Kolonel Laut Abdul Haris, menjelaskan kronologi penangkapan dan mengungkapkan bahwa seluruh calon PMI dan tekong telah dibawa ke Mako Lanal Dumai untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Mereka akan diperiksa dan didata, termasuk pemeriksaan kesehatan dan barang bawaan.
Pengungkapan Jaringan Penyelundupan
Berdasarkan keterangan awal, para calon PMI berasal dari berbagai daerah di Sumatera dan Jawa. Sebelum keberangkatan, mereka ditampung di sebuah penampungan milik seseorang berinisial "J" di Desa Teluk Lecah Rupat, Kabupaten Bengkalis. Para calon PMI dilaporkan telah membayar uang sebesar Rp4,5 juta hingga Rp7 juta per orang kepada oknum tersebut.
Kedua tekong yang ditangkap, K (29) alias Jay dan J (36) alias Ram, mengaku mendapatkan bayaran sebesar Rp3,5 juta per orang untuk mengantar para calon PMI ke Malaysia. Salah satu tekong, K, bahkan dinyatakan positif mengonsumsi narkoba setelah dilakukan tes urine.
Penyelundupan ini menunjukkan adanya jaringan yang terorganisir dalam perdagangan orang. Proses penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap jaringan tersebut secara menyeluruh dan menjerat semua pihak yang terlibat.
Langkah-langkah Lanal Dumai
Lanal Dumai menegaskan komitmennya dalam memberantas praktik penyelundupan PMI ilegal. Operasi ini merupakan bukti kesigapan dan kerja sama yang baik antara Lanal Dumai dan instansi terkait dalam mengamankan perairan Indonesia dan melindungi warga negara dari praktik eksploitasi.
Proses hukum akan terus berjalan bagi para pelaku dan para calon PMI akan mendapatkan pendampingan dan perlindungan sesuai prosedur yang berlaku. Lanal Dumai juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Keberhasilan penggagalan penyelundupan ini menjadi bukti nyata komitmen TNI AL dalam menjaga keamanan laut dan melindungi WNI dari praktik-praktik ilegal. Langkah-langkah pencegahan dan penegakan hukum akan terus ditingkatkan untuk melindungi para calon PMI dari eksploitasi dan bahaya yang mengintai.
Kesimpulan
Pengungkapan kasus ini menjadi peringatan keras bagi para pelaku perdagangan orang dan penyelundupan PMI ilegal. Pihak berwenang akan terus berupaya mencegah dan menindak tegas segala bentuk kejahatan transnasional yang merugikan negara dan masyarakat.