Lemhannas Buka Program P4N Angkatan ke-68: mencetak Pemimpin Masa Depan Indonesia
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) resmi membuka Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan ke-68 tahun 2025 untuk mencetak pemimpin masa depan yang tangguh dan berintegritas.
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) memulai program Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan LXVIII Tahun Anggaran 2025 di Jakarta. Program ini, dibuka pada Rabu, 05/2, menandai langkah strategis Lemhannas dalam mempersiapkan pemimpin masa depan Indonesia.
Membentuk Pemimpin Nasional yang Visioner
Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily, menekankan pentingnya program P4N dalam membentuk pemimpin yang visioner dan mampu beradaptasi dengan perubahan global. Beliau menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan analisis, kepemimpinan, dan pemahaman mendalam tentang isu kebangsaan dan geopolitik global para peserta.
Program P4N bertujuan untuk mencetak kader pemimpin nasional yang bermoral, beretika, berkarakter negarawan, berwawasan kebangsaan, berpikir strategis, dan memahami geopolitik serta geo-strategi. Para pemimpin masa depan ini juga diharapkan memiliki kesadaran akan pentingnya ketahanan nasional dan mampu menjadi pemimpin yang inovatif serta relevan dengan tantangan global.
Kurikulum Komprehensif dan Praktis
Pendidikan P4N akan berlangsung selama 6 bulan dengan metode pembelajaran yang komprehensif. Lemhannas mengadopsi pendekatan berbasis studi kasus, simulasi, analisis strategis, diskusi strategis, dan kunjungan lapangan ke berbagai wilayah strategis di Indonesia dan luar negeri.
Para peserta akan mengikuti berbagai kegiatan, termasuk ceramah dan diskusi dengan narasumber kompeten dari dalam dan luar negeri. Sistem pembelajaran dan penilaian telah disempurnakan untuk mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta, sekaligus membangun karakter kebangsaan yang berintegritas.
Menjawab Tantangan Era Geo-Cybernetic
Di era geo-cybernetic, Lemhannas menyadari pentingnya adaptasi dan inovasi dalam mencetak pemimpin. Oleh karena itu, metode pembelajaran dan sistem penilaian telah disempurnakan, termasuk penilaian akademik dan karya ilmiah perseorangan. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam memberikan solusi inovatif untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Para peserta tidak hanya akan menerima pengetahuan teoritis, tetapi juga wawasan praktis tentang wawasan kebangsaan, kepemimpinan nasional, ketahanan nasional, geopolitik, dan geostrategis melalui pendekatan Astagatra. Pendekatan ini diharapkan mampu membentuk nation of value atau negara yang bernilai.
Peserta P4N Angkatan 68
Pembukaan P4N Angkatan LXVIII dihadiri oleh Gubernur Lemhannas, Wakil Gubernur Lemhannas Letjen TNI Eko Margiyono, Sekretaris Utama Lemhannas Komjen Pol. Panca Putra Simanjuntak, Deputi P4N Lemhannas Marsda TNI Andi Heru Wahyudi, dan para deputi lainnya, serta pejabat Lemhannas. Acara ini juga dihadiri oleh tamu undangan dari luar Lemhannas.
Peserta P4N Angkatan LXVIII terdiri dari berbagai latar belakang. Terdapat 48 peserta dari TNI, 31 dari Polri, 11 ASN, 10 non-ASN, dan 8 peserta mancanegara dari Timor Leste, Yordania, Singapura, India, dan Malaysia. Keragaman latar belakang ini diharapkan dapat memperkaya diskusi dan kolaborasi dalam program P4N.
Dukungan Masyarakat untuk Pemimpin Masa Depan
Lemhannas mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya mencetak pemimpin masa depan yang tangguh dan berintegritas. Program P4N merupakan investasi jangka panjang untuk Indonesia, membentuk pemimpin yang mampu menghadapi tantangan masa depan dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.