Kemenkumham Latih Pimpinan Tinggi: Bangun Kepemimpinan Masa Depan Berbasis Nilai Kebangsaan
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menggelar pelatihan kepemimpinan berbasis nilai kebangsaan untuk pimpinan tinggi, guna mendukung program SDM unggul Indonesia Maju dalam visi Presiden 2024-2029.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menyelenggarakan pelatihan Future Leadership bagi para pimpinan tingginya. Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 20 hingga 22 Februari 2025 di BPSDM Hukum Kemenkumham di Depok, Jawa Barat, ini bertujuan untuk mendukung program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dalam visi Indonesia Maju. Pelatihan ini fokus pada penguatan nilai-nilai kebangsaan dalam kepemimpinan, sejalan dengan program prioritas pemerintahan.
Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham), Edward Hiariej, dalam sambutan pembukaannya menekankan pentingnya pelatihan ini dalam membentuk pemimpin masa depan yang berkarakter dan berkomitmen. Beliau berharap para peserta, yang terdiri dari pimpinan tinggi, pejabat fungsional ahli utama, dan kepala balai pendidikan dan latihan (diklat), dapat mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing. "Tujuan utamanya adalah menumbuhkan rasa cinta Tanah Air dan kedisiplinan, serta mampu bersama-sama mewujudkan visi dan misi organisasi," ujar Wamenkumham yang akrab disapa Eddy ini.
Lebih lanjut, Eddy memaparkan tujuh kriteria pemimpin ideal masa depan, yaitu jujur, kreatif, mampu memberi contoh, menerima kritik dan saran, memiliki kemampuan retorika, terbuka pada ide baru, dan memiliki kemampuan berpikir kritis. Menurutnya, pemimpin masa depan harus memiliki visi jangka panjang dan mampu membangun SDM yang kompeten dan berkarakter untuk mewujudkan Indonesia Maju. "Pemimpin masa depan itu berkomitmen menghasilkan individu-individu produktif, bermanfaat, dan bekerja cepat, tepat, dan profesional," tegasnya. Beliau juga berpesan agar para peserta membangun suasana belajar yang efektif dan menjaga kekompakan selama pelatihan.
Membangun Kepemimpinan yang Berintegritas dan Berbasis Nilai Kebangsaan
Kepala BPSDM Hukum Kemenkumham, Gusti Ayu Putu Suwardani, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program Astacita Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029, khususnya dalam memperkuat pembangunan SDM. Tujuannya adalah untuk mewujudkan pemimpin yang disiplin, berintegritas, mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan, dan mampu bekerja dalam tim menuju Indonesia Emas 2045. Program Astacita sendiri mencakup berbagai bidang, termasuk pengembangan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, dan penguatan peran perempuan dan pemuda.
Kerjasama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Bela Negara Kementerian Pertahanan dalam penyelenggaraan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar lembaga. Hal ini menunjukkan komitmen Kemenkumham untuk membangun sinergi dalam upaya pengembangan kepemimpinan nasional yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan. Pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang mampu menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Para peserta pelatihan diharapkan mampu menerapkan nilai-nilai kebangsaan seperti integritas, disiplin, dan kerja sama tim dalam menjalankan tugas sehari-hari. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya sekadar transfer ilmu, tetapi juga transformasi karakter dan mentalitas kepemimpinan yang berorientasi pada kepentingan nasional. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk membangun SDM unggul yang menjadi pilar utama pembangunan Indonesia Maju.
Nilai-Nilai Kebangsaan sebagai Pilar Kepemimpinan
Pelatihan ini menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan sebagai fondasi kepemimpinan yang efektif dan bertanggung jawab. Nilai-nilai tersebut akan diintegrasikan ke dalam berbagai aspek kepemimpinan, mulai dari pengambilan keputusan hingga manajemen tim. Dengan demikian, para pemimpin di lingkungan Kemenkumham diharapkan mampu memimpin dengan bijaksana, adil, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Kurikulum pelatihan dirancang untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan yang holistik, mencakup aspek teknis, manajerial, dan etika. Para peserta akan diberikan berbagai pelatihan dan simulasi untuk mengasah kemampuan mereka dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan berkomunikasi secara efektif. Selain itu, pelatihan juga akan menekankan pentingnya integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai pemimpin.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para pemimpin di lingkungan Kemenkumham dapat menjadi agen perubahan yang mampu membawa organisasi menuju kinerja yang lebih baik dan berkontribusi pada pembangunan bangsa. Komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. Kemenkumham berkomitmen untuk terus mengembangkan kapasitas SDM-nya agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Kesimpulannya, pelatihan Future Leadership berbasis nilai-nilai kebangsaan ini merupakan langkah strategis Kemenkumham dalam membangun kepemimpinan masa depan yang berintegritas dan berkarakter. Pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.