Longsor Ancam 6 Rumah di Cibadak, Sukabumi
Hujan deras menyebabkan longsor di Cibadak, Sukabumi pada 30 Januari 2024, mengancam 6 rumah dan akses jalan warga, sehingga 39 jiwa perlu dievakuasi.

Bencana tanah longsor terjadi di Kampung Tenjojaya, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis, 30 Januari 2024. Peristiwa ini mengancam enam rumah warga dan memutus akses jalan lingkungan setempat.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cibadak, Daming Supriatna, menjelaskan bahwa longsor dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut hampir sepanjang hari. Hujan tersebut membuat tanah menjadi labil hingga menyebabkan tebing setinggi lima meter, panjang tujuh meter, dan lebar tiga meter ambrol.
Akibatnya, enam rumah yang berada tepat di atas tebing kini dalam kondisi rawan longsor susulan. Akses jalan lingkungan juga terputus, membahayakan 11 kepala keluarga atau sekitar 39 jiwa.
Antisipasi terhadap potensi longsor susulan sangat penting. Jika longsor susulan terjadi, rumah-rumah di atas tebing berpotensi ikut terbawa, sehingga risiko jatuhnya korban jiwa sangat tinggi. Oleh karena itu, P2BK Cibadak berkoordinasi dengan BPBD dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk segera mengirimkan bantuan berupa kawat bronjong penahan tanah.
Meskipun kejadian longsor ini belum menimbulkan korban jiwa atau luka-luka, upaya pencegahan tetap menjadi prioritas utama. Kawat bronjong diharapkan dapat mencegah terjadinya longsor susulan dan meminimalisir risiko yang lebih besar.
Sebagai langkah antisipasi, warga diimbau untuk tetap waspada, khususnya bagi mereka yang rumahnya berada di area rawan longsor. Penting bagi warga untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman apabila hujan deras kembali mengguyur dan ada potensi longsor susulan.
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di daerah rawan longsor. Koordinasi dan kerja sama antara pemerintah, BPBD, dan warga sangat krusial dalam meminimalisir dampak bencana dan melindungi keselamatan masyarakat.