Longsor di Toraja Utara Tewaskan Dua Orang, Rusak Rumah dan Ternak
Bencana tanah longsor di Toraja Utara, Sulawesi Selatan, menewaskan dua orang, melukai dua lainnya, dan merusak sejumlah rumah, lumbung padi, serta ternak pada Kamis dini hari akibat hujan deras.
Longsor di Toraja Utara Sebabkan Korban Jiwa dan Materi
Bencana tanah longsor menerjang Desa Sarambu, Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, pada Kamis (23/1) dini hari sekitar pukul 02.00 WITA. Peristiwa ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka berat. Selain korban jiwa, longsor juga menimbulkan kerusakan signifikan terhadap rumah warga, termasuk rumah adat Tongkonan, lumbung padi, dan sejumlah ternak.
Korban meninggal dunia teridentifikasi bernama Saleppang (75) dan istrinya, Liku (70). Sementara, Agustinus Arrang dan Rosmiati mengalami luka berat dan tengah mendapatkan perawatan intensif di RS Elim Toraja Utara. Kedua korban meninggal telah dimakamkan oleh keluarga.
Penyebab dan Dampak Longsor
Kapolres Toraja Utara, AKBP Zulanda, menjelaskan bahwa hujan deras yang mengguyur daerah tersebut mengakibatkan tanah labil dan akhirnya longsor. Akibatnya, lima Kepala Keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan parah meliputi tiga unit Rumah Tongkonan, dua rumah panggung, enam lumbung beras, dan kandang ternak yang mengakibatkan kematian dua kerbau dan dua babi. Kerugian materi masih dalam proses pendataan.
Upaya Penanganan dan Imbauan
Usai kejadian, pihak kepolisian berkoordinasi dengan BPBD Toraja Utara dan Dinas Pekerjaan Umum untuk mengerahkan alat berat guna membersihkan material longsor yang menutup akses jalan. BPBD Toraja Utara juga telah melakukan kajian cepat di lokasi bencana, asesmen, dan membuat laporan. Proses evakuasi dibantu oleh masyarakat setempat. Kepolisian mengimbau warga sekitar untuk menjauhi lokasi longsor guna mencegah hal yang tidak diinginkan akibat potensi longsor susulan.
Kesimpulan
Longsor di Toraja Utara menjadi bukti nyata dampak buruk dari curah hujan yang tinggi. Peristiwa ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, tetapi juga kerugian materi yang cukup besar bagi masyarakat setempat. Kejadian ini sekali lagi menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan upaya mitigasi untuk meminimalisir risiko kerugian.