Longsor Jombang: Satu Tewas, Tiga Luka, BPBD Jatim Terjunkan Tim Evakuasi
Tanah longsor di Jombang, Jawa Timur, menewaskan satu orang, melukai tiga lainnya, dan satu lagi masih dalam pencarian; BPBD Jatim langsung menerjunkan tim evakuasi dan melakukan asesmen potensi longsor susulan.
Bencana longsor yang terjadi di Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Kamis pagi sekitar pukul 05.20 WIB, telah memakan korban jiwa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur langsung merespon cepat dengan mengerahkan tim untuk melakukan evakuasi.
Berdasarkan keterangan Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, longsor tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, dua orang luka berat, dan satu orang lainnya masih dalam pencarian hingga saat ini. Keempat korban merupakan satu keluarga yang rumahnya tertimbun longsor. Tim gabungan dari BPBD Jatim, TNI, Polri, Basarnas, BPBD Kabupaten Jombang, dan relawan bahu-membahu melakukan evakuasi.
Korban meninggal dunia telah teridentifikasi bernama Duwi Ayu Wandira Ismail, anak perempuan dari kepala keluarga, Ducha Ismail. Ducha Ismail sendiri masih dalam proses pencarian intensif. Sementara itu, Widyawati (istri) dan M. Makruf Ismail (anak) mengalami luka berat dan telah mendapatkan perawatan medis di RS Kristen Mojowarno, kemudian dirujuk ke RSUD Jombang.
Proses evakuasi dan pencarian korban melibatkan satu alat berat dan hingga sore hari masih terus dilakukan. Selain korban jiwa, bencana ini juga mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah warga. Empat rumah rusak berat, dua rumah rusak ringan, dan tiga rumah lainnya berpotensi mengalami longsor susulan.
Untuk mengantisipasi potensi longsor susulan, BPBD Jatim tak hanya fokus pada evakuasi korban, tetapi juga melakukan langkah preventif. Tim asesmen diterjunkan untuk melakukan survei udara dan survei gerakan tanah menggunakan alat ukur mikro tremor. Hal ini bertujuan untuk memetakan daerah rawan dan mencegah jatuhnya korban lebih banyak.
Langkah cepat BPBD Jatim juga meliputi pendirian posko pencarian dan evakuasi korban di balai desa setempat. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, Basarnas, dan relawan, menunjukkan sinergi yang kuat dalam menangani bencana ini. Dengan demikian, penanganan bencana ini diharapkan dapat berjalan efektif dan efisien.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang guna meminimalisir risiko bencana.