Tragedi Longsor Garut: Korban Meninggal Dunia Setelah Berjam-jam Tertimbun
Tim SAR berhasil evakuasi korban longsor di Garut, Jawa Barat, namun ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun berjam-jam akibat hujan deras.

Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Minggu (23/2) sekitar pukul 18.30 WIB mengakibatkan tanah longsor yang menimbun rumah dan menewaskan seorang warga, Endang alias Jalu (40). Proses evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan SAR, TNI, Damkar, Tagana, perangkat desa, dan masyarakat baru berhasil menemukan korban pada pukul 23.00 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Kejadian ini terjadi di Kampung Bekong Cijangkar, Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang.
Kapolsek Bungbulang, AKP Yusli Yulianto, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan kronologi evakuasi yang berlangsung selama berjam-jam. Upaya pencarian dan evakuasi korban dilakukan secara intensif mengingat kondisi medan yang sulit akibat material longsor yang menutupi rumah korban. Selain itu, akses jalan juga terputus akibat longsoran tanah tebing setinggi puluhan meter.
Longsor tersebut tidak hanya menimbun rumah dan bangunan bengkel milik korban, tetapi juga menutup akses jalan lintas selatan Bungbulang-Garut. Akibatnya, arus lalu lintas dari kedua arah mengalami kemacetan total. Tim gabungan kemudian bekerja keras membersihkan material longsor untuk membuka kembali akses jalan tersebut.
Evakuasi Korban Longsor di Garut
Proses evakuasi korban longsor di Garut melibatkan berbagai pihak, termasuk tim SAR, TNI, Damkar, Tagana, perangkat desa, dan masyarakat setempat. Kerja sama dan koordinasi yang baik antar tim sangat penting dalam upaya penyelamatan korban. Meskipun upaya maksimal telah dilakukan, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah tertimbun selama berjam-jam.
AKP Yusli Yulianto menyampaikan bahwa hujan deras menjadi penyebab utama terjadinya longsor. Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana alam, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di daerah rawan longsor.
Selain evakuasi korban, tim gabungan juga fokus pada pembersihan material longsoran di badan jalan agar akses transportasi kembali normal. Penanganan pasca-bencana ini juga menjadi prioritas untuk meminimalisir dampak lebih lanjut.
Dampak Longsor Terhadap Akses Jalan
Longsoran tanah tebing setinggi puluhan meter di Kecamatan Bungbulang mengakibatkan terputusnya akses jalan lintas selatan Bungbulang-Garut. Jalan tersebut tidak dapat dilintasi oleh kendaraan roda dua maupun roda empat dari kedua arah. Hal ini menyebabkan kemacetan total dan mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
Tim gabungan berupaya semaksimal mungkin untuk membersihkan material longsor dan membuka kembali akses jalan. Pembersihan material longsor membutuhkan waktu dan upaya yang cukup besar mengingat volume tanah yang cukup banyak. Proses pembukaan akses jalan ini bertujuan untuk mengembalikan aktivitas masyarakat dan perekonomian di wilayah tersebut.
Kejadian ini juga menjadi perhatian bagi pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana di wilayah rawan longsor. Pentingnya pembangunan infrastruktur yang tahan bencana dan edukasi kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Setelah akses jalan berhasil dibuka kembali, pihak berwenang menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, terutama saat hujan deras. Pemantauan kondisi cuaca dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci untuk meminimalisir dampak bencana di masa mendatang.
Imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam, terutama saat hujan deras, sangat penting untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.