Balita Korban Tembok Ambruk di Cianjur Meninggal Dunia
Balita di Cianjur meninggal dunia setelah tertimpa tembok penahan tanah yang ambruk akibat hujan deras, sementara empat anggota keluarganya mengalami luka ringan.

Kecelakaan tragis terjadi di Kampung Balakang, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Sebuah tembok penahan tanah (TPT) ambruk pada Senin, 12 Mei 2023, menimpa sebuah rumah dan menyebabkan satu keluarga terluka. Sayangnya, seorang balita yang menjadi korban meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di RSUD Cimacan.
Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras menyebabkan aliran sungai terhambat. Material TPT yang ambruk kemudian menghantam rumah warga, mengakibatkan kerusakan parah dan melukai penghuninya. Kejadian ini melibatkan lima orang anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, kakak, dan balita yang menjadi korban meninggal dunia. Petugas gabungan dari berbagai instansi langsung melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan medis.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan bahwa balita tersebut meninggal dunia pada Selasa pagi setelah menjalani perawatan intensif. Empat anggota keluarga lainnya yang mengalami luka ringan telah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik. Jasad balita malang tersebut telah dimakamkan di tempat pemakaman umum di Kampung Balakang.
Rumah Rusak dan Evakuasi Warga
Menurut keterangan Kepala Desa Sindanglaya, Nyanyang Kurnia Sanusi, tembok penahan tanah setinggi tiga meter tersebut ambruk karena tidak mampu menahan derasnya aliran sungai yang terhambat. Banjir akibat sungai yang meluap juga merendam dua rumah warga lainnya selain rumah yang tertimpa tembok.
Petugas gabungan dari TNI/Polri, Damkar, PMI Cianjur, dan relawan bahu membahu melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan kepada keluarga yang terdampak. Mereka juga membersihkan material TPT dan lumpur yang menyisakan banjir di sekitar lokasi kejadian.
Selain evakuasi, petugas juga memberikan bantuan medis kepada keluarga korban. Keempat anggota keluarga yang selamat hanya mengalami luka ringan dan telah mendapatkan perawatan medis yang memadai. Kondisi mereka kini telah membaik dan telah kembali ke rumah masing-masing.
Asep Kusmanawijaya menambahkan bahwa proses pembersihan material sisa ambruknya TPT dan lumpur masih terus dilakukan. Petugas gabungan berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan warga terdampak.
Kondisi Pasca Bencana
Setelah peristiwa tragis ini, petugas gabungan fokus pada pembersihan puing-puing dan lumpur yang masih berserakan di sekitar lokasi. Mereka berupaya untuk memulihkan kondisi lingkungan agar warga dapat kembali beraktivitas dengan normal. Selain itu, pemerintah daerah juga akan memberikan bantuan kepada keluarga korban.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya menjaga infrastruktur penahan tanah, terutama di daerah rawan bencana. Perbaikan dan perawatan infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Langkah antisipasi dan mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk meminimalisir risiko kerugian jiwa dan harta benda.
"Korban meninggal dunia Selasa pagi setelah mendapat pertolongan medis di RSUD Cimacan, korban dievakuasi petugas dari reruntuhan tembok rumah yang ambruk setelah dihantam material TPT yang ambruk," kata Asep Kusmanawijaya.
"Arus sungai yang deras terhambat material tembok yang ambruk sehingga mengenangi perkampungan dan sebagian dari material tembok menghantam dinding rumah salah seorang warga hingga ambruk," jelas Nyanyang Kurnia Sanusi.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pihak untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi.