LPTQ Kaltim Dukung Penulisan Mushaf Nusantara, Pecahkan Rekor MURI
LPTQ Kaltim mendukung penuh penulisan Mushaf Nusantara, sebuah proyek nasional yang memecahkan rekor MURI dengan melibatkan 365 kaligrafer dan menghasilkan mushaf bercorak budaya Indonesia.

Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kalimantan Timur (Kaltim) memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan penulisan Mushaf Nusantara. Kegiatan yang diselenggarakan secara serentak di 30 provinsi se-Indonesia ini bertujuan melestarikan dan mengembangkan Al-Quran dengan corak khas Indonesia, sekaligus memperingati Nuzulul Quran. Penulisan mushaf ini melibatkan 365 kaligrafer terbaik dari seluruh Indonesia, termasuk 19 penulis dari Kaltim, dan telah memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Ketua I LPTQ Provinsi Kaltim, Abdul Khalid, menjelaskan bahwa dukungan ini diberikan sesuai arahan Direktur Penerangan Agama Islam. LPTQ di setiap provinsi berperan memfasilitasi kegiatan, termasuk menyediakan tempat, transportasi, akomodasi, dan konsumsi bagi para penulis mushaf. Di Kaltim sendiri, kegiatan berlangsung selama satu hari penuh, melibatkan penulis mushaf berpengalaman dari berbagai daerah di provinsi tersebut.
Mushaf Nusantara yang dihasilkan memiliki ukuran 100x70 cm dan berisi 624 halaman. Keunikannya terletak pada 38 corak iluminasi yang merepresentasikan kekayaan budaya Indonesia. Abdul Khalid juga menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai wujud komitmen membumikan Al-Quran di Kalimantan Timur, sejalan dengan arahan Wakil Gubernur Kaltim agar Sekretariat LPTQ Kaltim tetap aktif menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Penulis Mushaf Nusantara di Kaltim
Di Kalimantan Timur, penulisan Mushaf Nusantara melibatkan 19 kaligrafer berpengalaman, baik nasional maupun internasional. Mereka berasal dari berbagai daerah di Kaltim, seperti Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Paser, Balikpapan, dan Berau. Para penulis ini mengerjakan juz 12 dan juz 22 sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan oleh panitia nasional.
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 19 Maret 2023, dari pukul 08.00 WITA hingga 16.30 WITA di Sekretariat LPTQ Kaltim. Partisipasi aktif para kaligrafer Kaltim menunjukkan komitmen daerah dalam melestarikan dan mengembangkan seni kaligrafi Al-Quran.
Abdul Khalid menambahkan bahwa dukungan LPTQ Kaltim merupakan bentuk nyata kontribusi dalam proyek nasional ini. Keberhasilan penulisan Mushaf Nusantara di Kaltim diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk turut serta dalam pelestarian dan pengembangan seni kaligrafi Al-Quran.
Rekor MURI dan Makna Mushaf Nusantara
Penulisan Mushaf Nusantara secara serentak di 30 provinsi telah berhasil memecahkan dua rekor MURI. Rekor pertama adalah "Penulisan Mushaf Serentak dengan Kaligrafer Terbanyak" dengan jumlah 365 orang dalam waktu 10 jam. Rekor kedua adalah "Penulisan Mushaf dengan Corak Iluminasi Terbanyak" dengan 30 corak yang mewakili 30 daerah di Indonesia.
Pencapaian ini merupakan prestasi membanggakan bagi Kementerian Agama RI dan seluruh pihak yang terlibat. Mushaf Nusantara bukan hanya sekadar mushaf Al-Quran biasa, tetapi juga karya seni yang merepresentasikan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk membumikan Al-Quran di tengah masyarakat Indonesia.
Program ini digagas oleh Direktorat Penerangan Agama Islam Kementerian Agama RI, bekerja sama dengan LPTQ Nasional dan Lembaga Kaligrafi Al-Quran. Keberhasilannya menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah, lembaga terkait, dan para kaligrafer dalam melestarikan warisan budaya dan keagamaan Indonesia.
Dengan terpecahnya rekor MURI ini, diharapkan dapat semakin meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni kaligrafi Al-Quran dan mendorong generasi muda untuk turut melestarikannya.
Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan dan pelestarian seni kaligrafi Al-Quran di Indonesia. Mushaf Nusantara menjadi simbol persatuan dan kebhinekaan Indonesia, yang diwujudkan melalui keindahan kaligrafi dan corak iluminasi yang merepresentasikan beragam budaya Nusantara.