Madiun Awasi Penyaluran LPG Subsidi Pasca Kenaikan Harga
Pemerintah Kabupaten Madiun mengawasi penyaluran LPG 3kg bersubsidi setelah harga eceran tertinggi (HET) naik menjadi Rp18.000 per tabung, memastikan penyaluran lancar dan harga sesuai aturan.

Kenaikan Harga LPG Subsidi dan Pengawasan di Madiun
Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperdagkop) Kabupaten Madiun, Jawa Timur gencar melakukan pengawasan terhadap penyaluran LPG (Liquefied Petroleum Gas) 3 kilogram bersubsidi. Pengawasan ini dilakukan menyusul kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) menjadi Rp18.000 per tabung, dari sebelumnya Rp16.000. Langkah ini diambil untuk memastikan penyaluran LPG tetap lancar dan harga jual sesuai aturan yang berlaku.
Pengawasan yang dilakukan Disperdagkop bersama Hiswana Migas Madiun dan Bagian Perekonomian Kabupaten Madiun ini menyasar sejumlah agen dan pangkalan LPG di berbagai wilayah. Sasaran utama adalah memastikan HET baru sudah diterapkan dan tidak ada penjualan di atas harga yang telah ditetapkan. Pemeriksaan awal difokuskan di Kecamatan Wungu dan Kare.
Kepala Bidang Perdagangan Disperdagkop Kabupaten Madiun, Hendah Dwi Wijayani, menjelaskan bahwa pemantauan dilakukan secara bertahap dan menyeluruh. "Kita pantau ke agen dan pangkalan apakah sudah melaksanakan HET terbaru. Jika ditemukan pelanggaran atau laporan masyarakat, maka akan langsung ditindaklanjuti," ujar Hendah.
Kenaikan HET LPG 3 kilogram ini resmi berlaku sejak 15 Januari 2025, berdasarkan Surat Keputusan Penjabat Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024. Kenaikan harga ini berlaku di seluruh Jawa Timur.
Untuk memastikan pasokan LPG subsidi aman, Disperdagkop berkoordinasi intensif dengan Hiswana Migas Madiun dan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus. Alokasi LPG 3 kilogram bersubsidi untuk Kabupaten Madiun tahun 2024 mencapai 9.183.807 tabung, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Antisipasi lonjakan permintaan, terutama selama periode libur panjang seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, juga menjadi perhatian. "Kita selalu meminta tambahan alokasi untuk mengantisipasi libur panjang, Lebaran, Natal, dan tahun baru," tambah Hendah.
Kesimpulan
Pengawasan ketat terhadap penyaluran LPG 3 kilogram bersubsidi di Kabupaten Madiun merupakan langkah penting untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses yang adil terhadap kebutuhan pokok ini, terutama setelah adanya kenaikan HET. Koordinasi antar pihak terkait menjadi kunci keberhasilan pengawasan dan pendistribusian LPG yang efektif dan efisien.