Maluku Terima 8.000 Bibit Tanaman Perkebunan dari Kementan, Perkuat Ketahanan Pangan Daerah
Pemerintah Provinsi Maluku menerima 8.000 bibit tanaman perkebunan dari Kementerian Pertanian, langkah strategis memperkuat ketahanan pangan dan komoditas unggulan daerah.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku baru-baru ini menerima bantuan signifikan berupa 8.000 bibit tanaman perkebunan dari Kementerian Pertanian (Kementan). Bantuan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat untuk mendukung program ketahanan pangan di wilayah kepulauan tersebut. Penyerahan bibit ini berlangsung di Ambon, menandai komitmen serius terhadap sektor pertanian Maluku.
Bibit tanaman yang disalurkan mencakup beragam komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat. Rincian bantuan tersebut meliputi 2.600 bibit pala, 1.900 bibit kakao, 1.400 bibit jambu mete, serta 1.100 bibit kelapa dalam dan 1.000 bibit lainnya. Penyerahan bantuan bibit tanaman perkebunan ini dilakukan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perkebunan, Abdul Roni Angkat, kepada Gubernur Maluku.
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, mengapresiasi perhatian Kementan terhadap pembangunan pertanian di daerahnya. Ia menekankan pentingnya pengembangan komoditas unggulan Maluku seperti pala, cengkeh, kelapa dalam, kakao, jambu mete, dan sagu. Fokus juga diberikan pada hilirisasi produk pertanian untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani lokal.
Dukungan Kementan untuk Komoditas Unggulan Maluku
Pemerintah Provinsi Maluku telah mengidentifikasi beberapa komoditas pertanian strategis yang memerlukan perhatian khusus untuk pengembangan lebih lanjut. Selain pala, cengkeh, dan kelapa dalam, komoditas seperti kakao, jambu mete, dan sagu juga menjadi prioritas. Pengembangan ini tidak hanya berfokus pada budidaya, tetapi juga pada proses hilirisasi produk untuk menciptakan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Menanggapi kebutuhan tersebut, Kementan berencana memberikan dukungan tambahan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (APBNP) tahun 2025. Dana ini akan dialokasikan untuk pengembangan pala seluas 250 hektare, menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap peningkatan produksi komoditas ini. Program pengembangan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Maluku.
Distribusi 8.000 bibit tanaman perkebunan yang telah diterima Pemprov Maluku akan dimulai pada tahun 2026. Bibit-bibit tersebut akan diserahkan kepada Dinas Pertanian setempat untuk segera ditindaklanjuti dan didistribusikan kepada petani yang membutuhkan. Langkah ini memastikan bahwa bantuan Kementan dapat segera dimanfaatkan untuk mendukung produktivitas pertanian di Maluku.
Pengawasan dan Peninjauan Lapangan oleh Dirjen Perkebunan
Kunjungan Plt. Dirjen Perkebunan ke Ambon tidak hanya beragenda penyerahan bibit, tetapi juga melakukan pengawasan terhadap program pertanian lainnya. Salah satu kegiatan penting adalah pengawasan penanaman padi gogo di Desa Airlouw, Kecamatan Nusaniwe. Kegiatan ini bertujuan memastikan program nasional terealisasi dengan baik di lapangan.
Pengawasan di Desa Airlouw juga berfungsi untuk menilai efektivitas sinergi antara TNI Angkatan Darat, pemerintah daerah, dan masyarakat tani dalam mendukung ketahanan pangan. Identifikasi tantangan teknis maupun sosial yang dihadapi petani menjadi fokus utama. Hasil pengawasan ini akan menjadi dasar untuk tindak lanjut kebijakan dan bantuan pertanian yang lebih tepat sasaran.
Selain itu, Dirjen Perkebunan juga meninjau proses hilirisasi sagu di Desa Rutong, serta mengunjungi eksportir pala di Kota Ambon. Kegiatan peninjauan ini memiliki peran strategis dalam memperkuat ketahanan pangan dan mempercepat pengembangan komoditas unggulan daerah. Ini menunjukkan pendekatan komprehensif Kementan dalam mendukung sektor pertanian Maluku.
Kunjungan dan penyerahan bantuan bibit tanaman perkebunan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertanian Maluku. Peningkatan produksi komoditas unggulan dan penguatan ketahanan pangan menjadi tujuan utama dari berbagai program yang dijalankan Kementan di wilayah tersebut. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan terus berlanjut untuk kemajuan pertanian Maluku.