Mari Elka Pangestu: Pemerintah Diminta Hindari Kebijakan Inkonsisten
Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu, mengingatkan pemerintah untuk menghindari kebijakan yang inkonsisten dan pengumuman mendadak guna mencegah arus modal keluar dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
![Mari Elka Pangestu: Pemerintah Diminta Hindari Kebijakan Inkonsisten](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191715.308-mari-elka-pangestu-pemerintah-diminta-hindari-kebijakan-inkonsisten-1.jpeg)
Jakarta, 11 Februari 2025 - Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu, memberikan peringatan penting kepada pemerintah Indonesia. Dalam acara Mandiri Investment Forum 2025 (MIF) di Jakarta, beliau menekankan perlunya menghindari kebijakan yang inkonsisten dan pengumuman-pengumuman mendadak. Langkah-langkah yang tidak terencana, menurut beliau, berpotensi mengirimkan sinyal negatif kepada pasar dan berdampak buruk pada perekonomian nasional.
Kebijakan yang Konsisten untuk Stabilitas Ekonomi
Mari Elka menjelaskan bahwa kebijakan ekonomi yang tidak dikelola dengan baik dapat memicu arus modal keluar dari Indonesia. Situasi ini diperparah oleh ketidakpastian ekonomi global, terutama dampak dari kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) yang berpotensi meningkatkan inflasi dan defisit di AS. Kondisi ini, kata beliau, akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
"Kita harus sadar bahwa kebijakan yang tidak dikelola dengan baik bisa memicu arus modal keluar," tegas Mari Elka dalam pernyataan resminya di MIF 2025. Beliau menambahkan bahwa kondisi ini membatasi ruang gerak kebijakan moneter Indonesia. Meskipun mungkin perlu mempertahankan suku bunga saat ini, selisih suku bunga Indonesia dengan The Fed tetap menjadi perhatian serius.
Tantangan Fiskal dan Pentingnya Konsumsi Dalam Negeri
Indonesia juga menghadapi keterbatasan ruang fiskal. Perdebatan mengenai efisiensi anggaran versus stimulus dan kebijakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat semakin menambah kompleksitas permasalahan. Di tengah ketidakpastian eksternal ini, Mari Elka menekankan pentingnya menjaga sumber pertumbuhan domestik, terutama konsumsi dan belanja pemerintah.
"Karena ketidakpastian tersebut serta potensi arus modal keluar akibat penguatan dolar AS, di mana sekitar 70 persen modal global mengalir ke AS, Indonesia akan semakin rentan terhadap arus modal keluar," jelas Wakil Ketua DEN tersebut. Kondisi ini semakin menggarisbawahi perlunya strategi ekonomi yang cermat dan terukur.
Strategi 'Do No Harm' dan 'Do Good'
Untuk menghadapi tantangan ini, Mari Elka menyarankan pemerintah menerapkan strategi ‘do no harm’ dan ‘do good’. Strategi ‘do no harm’ menekankan perlunya kebijakan makro yang selaras, baik fiskal maupun moneter, serta menghindari kebijakan yang berisiko. Sementara itu, strategi ‘do good’ berfokus pada perbaikan kebijakan domestik.
Reformasi Sektoral dan Peningkatan Iklim Investasi
Beberapa poin penting dalam strategi ‘do good’ termasuk reformasi sektoral, peningkatan kepastian hukum, konsistensi regulasi, efisiensi operasional, dan perbaikan iklim investasi serta biaya bisnis. Meskipun reformasi sektoral membutuhkan waktu dan usaha, Mari Elka menekankan pentingnya memulai dari sekarang dan mengkomunikasikan komitmen tersebut kepada pasar internasional.
"Reformasi sektoral memang tidak mudah, tapi itu bisa dilakukan dari sekarang dan memberikan sinyal soal itu menjadi penting," tutup Mari Elka. Peringatan ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah untuk bertindak bijak dan proaktif dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.