Megawati dan Paus Fransiskus Bahas Pemanasan Global di Vatikan
Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, membahas isu pemanasan global dan peran Pancasila dalam kerjasama internasional untuk mengatasi perubahan iklim.
![Megawati dan Paus Fransiskus Bahas Pemanasan Global di Vatikan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/08/130040.808-megawati-dan-paus-fransiskus-bahas-pemanasan-global-di-vatikan-1.jpg)
Jakarta, 2 Agustus 2024 - Mantan Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri, baru-baru ini melakukan pertemuan penting dengan Paus Fransiskus di kediamannya di Vatikan. Pertemuan pada Jumat tersebut berfokus pada isu krusial pemanasan global dan dampaknya terhadap dunia.
Dalam keterangan resmi dari kantornya, Megawati mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus juga mengundangnya untuk berbicara di World Leaders Summit on Children's Rights di Italia. "Saya menerima undangan pribadi dari Paus. Kami juga membahas beberapa isu nasional," kata Megawati.
Pembahasan Pancasila dan Kerjasama Global
Pertemuan tersebut tidak hanya membahas isu lingkungan. Megawati menyebutkan bahwa Paus Fransiskus menunjukkan ketertarikan pada Pancasila dan prinsip-prinsip kerjasamanya. Megawati menjelaskan, "Dalam pidato saya di KTT, saya menjelaskan bahwa Pancasila merupakan bagian integral kehidupan manusia dan memiliki signifikansi internasional." Ia menambahkan bahwa lima prinsip Pancasila bukan hanya relevan bagi Indonesia, tetapi juga memiliki keterkaitan universal dengan kehidupan, khususnya hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama manusia.
Paus Fransiskus, menurut Megawati, sepakat dengan penekanan pada nilai kemanusiaan, terutama mengingat perubahan global yang mengkhawatirkan, termasuk perang yang sedang berlangsung. Hal ini menunjukkan kesamaan pandangan dalam mengatasi tantangan global yang kompleks.
Keprihatinan Paus Fransiskus terhadap Pemanasan Global
Pertemuan ini juga menyingkap keprihatinan mendalam Paus Fransiskus terhadap pemanasan global. Megawati menuturkan, "Ketika saya bertemu Paus di acara Zayed Award 2024, kami berbicara, dan beliau bertanya apakah saya punya saran." Megawati kemudian menyampaikan kekhawatirannya tentang kelalaian yang meluas terkait pemanasan global. "Saya bertanya kepadanya mengapa orang tetap acuh tak acuh terhadap masalah ini. Beliau setuju dan memberi saya acungan jempol," kenang Megawati.
Paus Fransiskus, lanjut Megawati, bahkan menyebutkan adanya pusat penelitian di Vatikan yang didedikasikan untuk mempelajari Kutub Utara dan Selatan. "Beliau sangat prihatin tentang mencairnya es di kedua kutub. Esnya tidak hanya mencair tetapi juga pecah menjadi potongan-potongan," ujar Megawati.
Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia
Sebagai informasi tambahan, Paus Fransiskus sendiri telah mengunjungi Indonesia pada 3 hingga 6 September 2024 dalam perjalanan apostolisnya. Di Jakarta, ia memimpin misa besar untuk sekitar 87.000 umat Katolik dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, dan beberapa tokoh serta organisasi lainnya. Kunjungan ini menunjukkan komitmen Paus Fransiskus terhadap dialog antaragama dan kerjasama global.
Kesimpulan
Pertemuan Megawati dan Paus Fransiskus di Vatikan menyoroti urgensi penanganan pemanasan global dan pentingnya kerjasama internasional. Pertemuan ini juga menunjukkan kesamaan visi antara kedua tokoh tersebut dalam menekankan nilai-nilai kemanusiaan dan kerja sama global untuk mengatasi tantangan global, termasuk perubahan iklim. Peran Pancasila sebagai ideologi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan pun mendapat perhatian khusus dalam konteks kerjasama global ini.