Mendukbangga Tekankan Pentingnya MBG untuk 1000 HPK dalam Upaya Pencegahan Stunting
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menekankan pentingnya Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia, didukung oleh program-program unggulan lainnya.
Bandung, 18 Januari 2024 - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, menegaskan pentingnya memprioritaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam upaya pencegahan stunting. Pernyataan ini disampaikan dalam agenda retreat pejabat Kemendukbangga/BKKBN di SeskoAD Kota Bandung, Jawa Barat.
Wihaji menjelaskan bahwa pencegahan stunting dimulai sejak masa kehamilan hingga usia 2 tahun (1000 HPK). Asupan gizi menjadi faktor krusial, dan MBG merupakan salah satu program kunci. Meskipun penting, beliau menekankan bahwa MBG bukan satu-satunya solusi, melainkan bagian dari strategi yang lebih komprehensif.
Kemendukbangga/BKKBN juga melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk mendukung program-program Badan Gizi Nasional (BGN), yang merupakan program prioritas pemerintah. Peluncuran MBG khusus untuk ibu hamil dan balita direncanakan pada 20 Januari 2024, dengan pendanaan dari BGN dan dukungan penuh dari TPK.
Selain MBG, Kemendukbangga/BKKBN juga fokus pada lima program unggulan atau "quick wins". Pertama, Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yang menggandeng kerjasama antara orang tua asuh dengan anak asuh tanpa mengandalkan APBN. Kedua, program Lansia Tangguh untuk meningkatkan pemberdayaan lansia, mengingat persentase populasi lansia di Indonesia mencapai 11,7 persen.
Ketiga, pengembangan aplikasi super berbasis AI untuk generasi Z dan milenial. Keempat, pengembangan Tempat Penitipan Anak (TPA) atau daycare, khususnya di perkotaan, melalui kerjasama dengan lima kementerian untuk mewajibkan penyediaan TPA di kantor pemerintahan, BUMN, dan perusahaan swasta. Kelima, Gerakan Ayah Teladan (Gate), untuk meningkatkan peran ayah dalam pengasuhan anak dan mengurangi ketergantungan anak pada media sosial.
Wihaji menyoroti pentingnya peran ayah dalam kehidupan anak. Ia prihatin dengan banyaknya ayah yang terlalu fokus pada pekerjaan sehingga kurang memperhatikan aspek psikis anak, yang akhirnya mencari solusi dan konsultasi melalui media sosial. Program Gate bertujuan untuk memperbaiki hal tersebut.
Kesimpulannya, upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia membutuhkan strategi yang terintegrasi dan komprehensif. Program MBG untuk 1000 HPK merupakan program kunci, namun perlu diiringi dengan program-program pendukung lainnya untuk mencapai hasil yang optimal. Peran aktif dari berbagai pihak, termasuk keluarga, pemerintah, dan masyarakat, sangatlah penting dalam mewujudkan Indonesia bebas stunting.