Menhut Tanam Pohon Karet di Wihara Amurva Bhumi: Simbol Sejarah & Pencegah Mafia Tanah
Menteri Kehutanan menanam pohon karet di Wihara Amurva Bhumi, Jakarta, sebagai simbol sejarah wihara dan upaya mencegah mafia tanah, sejalan dengan putusan Mahkamah Agung.
![Menhut Tanam Pohon Karet di Wihara Amurva Bhumi: Simbol Sejarah & Pencegah Mafia Tanah](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/01/180106.969-menhut-tanam-pohon-karet-di-wihara-amurva-bhumi-simbol-sejarah-pencegah-mafia-tanah-1.jpg)
Menhut Tanam Pohon Karet di Wihara Amurva Bhumi, Jakarta
Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, Sabtu lalu melakukan penanaman delapan pohon karet di Wihara Amurva Bhumi, Jakarta. Aksi ini bukan sekadar penanaman pohon biasa, melainkan memiliki makna simbolis dan strategis.
Makna Simbolis dan Upaya Pencegahan Mafia Tanah
Menhut menjelaskan, penanaman pohon karet ini sebagai penghormatan terhadap sejarah panjang Wihara Amurva Bhumi yang telah berdiri selama 135 tahun, dan 100 tahun secara resmi. "Wihara ini memang terkenal dengan daerah Karet. Kami menanam pohon karet sebagai pengingat sejarah bahwa wihara ini sudah berdiri selama 135 tahun dan 100 tahun secara formal," ungkap Menhut di lokasi penanaman.
Lebih dari sekadar simbol sejarah, aksi ini juga bertujuan mencegah potensi gangguan dari mafia tanah. Keputusan Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan kasasi Yayasan Wihara Amurva Bhumi terkait sengketa lahan menjadi latar belakang penting langkah ini. Dengan adanya penanaman pohon ini, diharapkan dapat memberikan tanda kepemilikan lahan yang jelas dan mencegah upaya-upaya ilegal di masa mendatang.
Harapan dan Program Kedepan
Menhut berharap putusan MA tersebut dapat diterima sebagai hadiah Imlek dari pemerintah dan Presiden Prabowo Subianto. Ia juga berencana memperluas program penanaman pohon yang melibatkan berbagai komunitas keagamaan. Hal ini selaras dengan arahan Presiden untuk melibatkan masyarakat dalam program pemerintah.
"Salah satunya itu melakukan reboisasi untuk melibatkan masyarakat," tambah Menhut.
Program Penanaman Pohon Lainnya
Sebelumnya, pada pertengahan Januari, Menhut telah memulai penanaman bibit mangrove seluas lima hektare di Mangrove Arboretum Park Kawasan Tahura Ngurah Rai, Bali. Kerja sama dengan Sahabat Mangrove Ranger dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) se-Indonesia turut mendukung program ini.
Indonesia memiliki kekayaan mangrove mencapai 3,5 juta hektare, atau 30 persen dari total mangrove dunia. Menhut menekankan pentingnya penanaman mangrove karena kemampuannya mencegah abrasi, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan menyerap karbon. "Bisnisnya juga sekarang berubah, dari menebang ke menanam dengan pola perdagangan angka karbon, jadi semakin banyak pohon yang kita tanam secara ekonomi akan mendapatkan uang dari penjualan karbon tersebut, jadi secara bersamaan alam kita lestari," jelas Menhut.
Target Penanaman Mangrove
Kementrian Kehutanan menargetkan penanaman 1.500 hektare bibit mangrove di seluruh Indonesia pada tahun ini.
Kesimpulan
Penanaman pohon karet di Wihara Amurva Bhumi merupakan langkah simbolis sekaligus strategis dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah konflik lahan. Program ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.