Menkop Budi Arie Setiadi Tembus Lima Besar Kinerja Menteri Terbaik Versi RODA Institute
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi masuk dalam lima besar menteri dengan kinerja terbaik versi RODA Institute, berdasarkan riset tingkat kepuasan masyarakat pada Februari 2024.

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berhasil meraih prestasi membanggakan. Berdasarkan riset tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja menteri Kabinet Merah Putih versi Research Oriented Development Analysis (RODA) Institute pada Februari 2024, Menkop Budi Arie masuk dalam lima besar menteri dengan kinerja terbaik. Riset ini melibatkan responden dari berbagai kalangan, termasuk pekerja, wirausaha, pemuda, dan mahasiswa. Hasilnya menunjukkan apresiasi publik terhadap kinerja dan upaya Menkop dalam memajukan koperasi di Indonesia.
Direktur Eksekutif RODA Institute, Ahmad Rijal Ilyas, menjelaskan bahwa riset tersebut menilai kinerja menteri, kedekatan dengan masyarakat, seringnya turun ke lapangan, serta dukungan terhadap visi Presiden Prabowo-Gibran "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045". Selain Menkop Budi Arie, empat menteri lainnya yang menempati posisi lima besar adalah Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, dan Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid. Meskipun demikian, detail jumlah responden dan variabel yang digunakan dalam riset belum dipublikasikan secara lengkap.
Apresiasi terhadap kinerja Menkop Budi Arie juga datang dari Rektor Universitas Koperasi Indonesia Bandung, Prof. Agus Pakpahan. Beliau merasakan dampak positif kepemimpinan Menkop, yang menurutnya telah memberikan "getaran baru" bagi pengembangan pendidikan koperasi di Indonesia. Prof. Agus menekankan pentingnya investasi dalam pendidikan koperasi sebagai fondasi untuk menciptakan koperasi yang lebih kuat dan siap menghadapi tantangan masa depan, demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Kinerja Menkop Budi Arie dan Target Peningkatan Anggota Koperasi
Di tengah upaya efisiensi anggaran, Menkop Budi Arie tetap berkomitmen meningkatkan jumlah anggota koperasi. Dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, beliau menyampaikan bahwa saat ini terdapat 29,8 juta anggota koperasi di Indonesia. Angka ini masih jauh dari target, dan Menkop menargetkan peningkatan hingga dua kali lipat, menjadi 60 juta anggota dalam waktu dekat. "Jadi masih jauh. Dan kami menargetkan paling tidak dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa dua kali lipat atau 60 juta orang Indonesia menjadi anggota koperasi," ujar Menkop Budi Arie.
Untuk mencapai target tersebut, Kemenkop memiliki tiga rencana besar. Pertama, digitalisasi dan penguatan kelembagaan koperasi. Kedua, penyelesaian permasalahan perkoperasian, termasuk aduan masyarakat terkait KSP. Ketiga, peningkatan kontribusi usaha koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, yang saat ini baru mencapai 1,07 persen. Meskipun target 60 juta anggota belum memiliki target tahunan yang spesifik, Menkop Budi Arie menegaskan komitmennya untuk mencapai target tersebut secepat mungkin.
Kemenkop juga telah melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp155.826.534.000 dari pagu anggaran 2025 sebesar Rp473.310.018.000. Efisiensi ini mencakup belanja perjalanan dinas, rapat, ATK, konsinyering, dan pengadaan barang dan jasa. Dengan demikian, anggaran Kemenkop di tahun ini menjadi Rp317.483.484.000.
Dukungan terhadap Pengembangan Koperasi
Hasil riset RODA Institute yang menempatkan Menkop Budi Arie dalam lima besar menteri dengan kinerja terbaik menunjukkan adanya apresiasi publik terhadap upaya pemerintah dalam memajukan koperasi di Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi seperti Universitas Koperasi Indonesia Bandung, semakin memperkuat komitmen untuk terus mengembangkan sektor koperasi agar lebih berkontribusi bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat. Target peningkatan jumlah anggota koperasi hingga 60 juta menunjukkan ambisi besar untuk memperluas jangkauan dan dampak positif koperasi di Indonesia.
Langkah-langkah strategis yang direncanakan Kemenkop, seperti digitalisasi, penyelesaian permasalahan perkoperasian, dan peningkatan kontribusi terhadap PDB, menunjukkan komitmen untuk membangun sektor koperasi yang lebih kuat, modern, dan berdaya saing. Dengan dukungan dan kerja sama semua pihak, diharapkan sektor koperasi Indonesia dapat semakin berkembang dan berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.