Mentawai Tanam Padi Gogo di Lahan Kering: Menuju Swasembada Pangan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai memanfaatkan 800 hektare lahan kering untuk menanam padi gogo dan jagung guna meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat.
![Mentawai Tanam Padi Gogo di Lahan Kering: Menuju Swasembada Pangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220202.784-mentawai-tanam-padi-gogo-di-lahan-kering-menuju-swasembada-pangan-1.jpg)
Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, berambisi meningkatkan produksi pertaniannya. Langkah konkritnya? Pemerintah Kabupaten mengajukan izin pemanfaatan lahan kering seluas 800 hektare untuk budidaya padi gogo dan jagung. Inisiatif ini diumumkan pada Senin, 03/2, oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kepulauan Mentawai, Hatisama Hura.
Program ini bukan sekadar proyek pertanian biasa. Lebih dari itu, tujuan utamanya adalah mendorong kemandirian ekonomi masyarakat Mentawai dan mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah. Hatisama Hura menekankan bahwa pemanfaatan lahan kering seluas 800 hektare merupakan strategi jangka panjang menuju swasembada pangan di Kepulauan Mentawai.
Tantangan geografis Mentawai sebagai kepulauan dengan banyak pulau kecil, membuat pengembangan pertanian menjadi lebih kompleks. Oleh karena itu, pembukaan lahan kering menjadi solusi yang dinilai paling efektif dan optimal untuk meningkatkan produksi pangan. Pihak pemerintah daerah juga aktif menjalin kerjasama dengan pemerintah pusat untuk memastikan program ini berjalan sukses.
Saat ini, penanaman padi gogo dan jagung telah dimulai di dua kecamatan, yakni Pagai Selatan dan Sikakap. Target produksi di Pagai Selatan adalah 125 hektare untuk padi gogo dan 67 hektare untuk jagung. Sementara di Sikakap, targetnya 160 hektare untuk padi gogo dan 51 hektare untuk jagung.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai berkomitmen untuk mendukung penuh para petani. Bentuk dukungan tersebut meliputi pelatihan pertanian, penyediaan bibit unggul, dan penerapan teknologi pertanian yang sesuai dengan kondisi lahan setempat. Semua upaya ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian.
Dengan tambahan lahan seluas 800 hektare ini, diharapkan produksi pertanian di Mentawai akan meningkat signifikan. Hal ini akan berdampak positif terhadap ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat Mentawai. Program ini merupakan langkah maju yang strategis dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di wilayah kepulauan.
Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat. Kerjasama yang erat antara pemerintah dan petani sangat krusial dalam mencapai tujuan swasembada pangan di Kepulauan Mentawai. Langkah ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah kepulauan lainnya dalam mengembangkan pertanian yang berkelanjutan.