Mimika Bina Empat Kelompok Olahan Pangan Lokal Berbasis Sagu
Dinas Ketahanan Pangan Mimika membina empat kelompok di Kampung Kokonao dan Distrik Agimuga untuk mengolah pangan lokal berbasis sagu, dengan pelatihan, peralatan, dan pembangunan infrastruktur pendukung.

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika, Papua Tengah, gencar membina empat kelompok pengolahan pangan lokal. Inisiatif ini fokus pada pengolahan sagu, sumber daya alam melimpah di wilayah tersebut. Pembinaan ini menyasar 40 warga di Kampung Kokonao dan Distrik Agimuga, yang tersebar di Kampung Iwaka Satuan Permukiman Enam (SP-6) Hiripau dan Mapurujaya, ditargetkan rampung pada tahun 2025.
Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Kelompok
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mimika, Yulius Koga, menjelaskan bahwa program pembinaan ini merupakan kolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten dan Distrik. Pelatihan intensif diberikan untuk meningkatkan kemampuan kelompok dalam mengolah sagu menjadi beragam produk makanan. Tidak hanya pelatihan, dukungan juga diberikan berupa peralatan dan mesin pengolahan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
"Pembinaan terhadap kelompok binaan ini kami bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK tingkat kabupaten dan distrik untuk memberikan pelatihan olahan pangan lokal dari sagu menjadi berbagai jenis," kata Koga dalam keterangannya di Timika, Selasa.
Lebih lanjut, Koga juga mengungkapkan rencana pembangunan infrastruktur pendukung. Dua menara air akan dibangun di Kampung Iwaka dan SP-6 untuk memastikan ketersediaan air bersih yang cukup dalam proses pengolahan sagu. Pasokan air yang memadai sangat krusial dalam memisahkan pati sagu dari ampas, sehingga kualitas produk akhir terjaga.
Dukungan Infrastruktur dan Pemasaran
Pemerintah Kabupaten Mimika tidak hanya fokus pada pelatihan dan penyediaan peralatan. Pihaknya juga berkomitmen untuk membantu pemasaran produk olahan sagu dari kelompok binaan. Selain menjual hasil olahan ke pasar tradisional, Dinas Ketahanan Pangan berencana membangun toko khusus untuk menampung dan memasarkan produk-produk tersebut.
"Jadi selain mereka menjual hasil olahan ke pasar kami juga menyiapkan toko untuk para kelompok ini agar bisa menjajakan hasil produk mereka," ujar Koga.
Langkah ini diharapkan dapat menjamin keberlanjutan usaha kelompok dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan adanya toko khusus, akses pasar menjadi lebih luas dan terjamin, mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional yang mungkin fluktuatif.
Ekspansi Pasar dan Kemandirian
Keberhasilan program ini diharapkan berdampak luas, tidak hanya bagi masyarakat Mimika. Pemerintah Kabupaten Mimika menargetkan produk olahan sagu ini dapat dipasarkan ke kabupaten lain di wilayah Papua Tengah. Hal ini akan membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi kelompok binaan dan meningkatkan perekonomian lokal.
"Kami berharap dengan adanya bantuan dan pelatihan ini kelompok binaan terus berkembang dan mandiri," tambah Koga. "Dari hasil produk kelompok binaan itu diharapkan ke depan dapat dijual tidak hanya di Kabupaten Mimika tetapi juga di Kabupaten lain di Papua Tengah."
Program pembinaan ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat melalui pengolahan sumber daya lokal. Dengan pendekatan terpadu yang mencakup pelatihan, penyediaan peralatan, pembangunan infrastruktur, dan dukungan pemasaran, program ini berpotensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan potensi pangan lokal.