Misteri 100 Ton Ikan Mati di Waduk Jatiluhur: KKP Turunkan Tim Investigasi
Kematian massal sekitar 100 ton ikan di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat, tengah diselidiki KKP, yang menduga cuaca ekstrem dan rendahnya kadar oksigen terlarut sebagai penyebabnya.
![Misteri 100 Ton Ikan Mati di Waduk Jatiluhur: KKP Turunkan Tim Investigasi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000102.362-misteri-100-ton-ikan-mati-di-waduk-jatiluhur-kkp-turunkan-tim-investigasi-1.jpeg)
Kematian massal sekitar 100 ton ikan di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat, menggemparkan banyak pihak. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) langsung turun tangan untuk menyelidiki penyebabnya. Peristiwa yang terjadi di Kampung Pasir Kole dan Kampung Citerbang ini menjadi sorotan sejak Jumat (7/2) lalu.
Investigasi KKP atas Kematian Massal Ikan
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Tb Haeru Rahayu, menyatakan bahwa KKP telah menerjunkan tim untuk menyelidiki kematian massal ikan tersebut. Total kerugian ditaksir mencapai Rp2,2 miliar, dengan ikan mas sebagai korban terbesar. Direktur Ikan Air Tawar Ditjen Perikanan Budi Daya KKP, Ujang Komarudin, menjelaskan bahwa harga ikan mas saat ini sekitar Rp22.000 per kilogram.
Tim investigasi, yang melibatkan BBPBAT Sukabumi dan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, langsung terjun ke lokasi kejadian. Ujang Komarudin turut serta dalam investigasi lapangan untuk melihat langsung kondisi di Waduk Jatiluhur.
Dugaan Penyebab Kematian Massal
Meskipun belum ada kesimpulan resmi, dugaan sementara mengarah pada cuaca ekstrem dan fenomena upwelling. Ujang Komarudin menjelaskan bahwa banyak pembudidaya ikan sudah menyadari risiko cuaca ekstrem dan upwelling, namun tetap menahan panen untuk mendapatkan ukuran ikan yang lebih besar. Rendahnya kadar oksigen terlarut (O2) dalam air, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut, diduga menjadi penyebab utama kematian massal ikan mas, yang sangat sensitif terhadap perubahan kadar oksigen.
Rekomendasi dan Imbauan KKP
KKP memberikan beberapa rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Mereka mengimbau para pembudidaya ikan untuk melakukan panen total atau panen awal, terutama untuk ikan mas. KKP juga merekomendasikan penghentian sementara aktivitas budidaya di Waduk Jatiluhur hingga kondisi perairan kembali stabil. Selain itu, KKP juga menekankan pentingnya segera mengangkat bangkai ikan dari perairan dan menguburnya untuk mencegah pencemaran.
Lebih lanjut, KKP juga menyarankan agar pembudidaya ikan memperhatikan aspek keberlanjutan dalam kegiatan budidaya. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah menekankan pentingnya budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kesimpulan
Kematian massal ikan di Waduk Jatiluhur menjadi perhatian serius bagi KKP. Investigasi sedang dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kejadian ini. Namun, cuaca ekstrem dan rendahnya kadar oksigen terlarut diduga kuat menjadi faktor penyebab utama. KKP memberikan berbagai rekomendasi dan imbauan kepada para pembudidaya ikan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan menekankan pentingnya budidaya yang berkelanjutan.