Nelayan Hilang di Ternate Selamat, Tragedi Kecelakaan Basarnas Berlanjut
Dua nelayan yang hilang di perairan Ternate ditemukan selamat setelah terombang-ambing, namun kabar bahagia ini dibayangi tragedi kecelakaan speedboat Basarnas yang menewaskan tiga orang dan seorang wartawan masih hilang.
![Nelayan Hilang di Ternate Selamat, Tragedi Kecelakaan Basarnas Berlanjut](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220239.607-nelayan-hilang-di-ternate-selamat-tragedi-kecelakaan-basarnas-berlanjut-1.jpg)
Kabar gembira sekaligus duka mendalam menyelimuti Ternate, Maluku Utara. Dua nelayan yang sebelumnya dilaporkan hilang ditemukan selamat setelah terombang-ambing di laut selama beberapa hari. Namun, kabar baik ini langsung diiringi berita tragis: kecelakaan speedboat Basarnas yang tengah melakukan pencarian, menewaskan tiga personel dan seorang wartawan masih dinyatakan hilang.
Nelayan Selamat Setelah Terombang-ambing
Sudarwin Hasrat (43) dan Udin Rope (60), dua nelayan asal Mangga Dua, Kota Ternate, memulai perjalanan mereka pada Jumat (31/1) menuju Pulau Makian untuk memperbaiki mesin kapal yang rusak. Perbaikan mesin membutuhkan suku cadang yang hanya tersedia di Guruapin, Kayoa. Setelah memperbaiki kapal di Kayoa, mereka melanjutkan perjalanan ke Gita pada Minggu (2/2) pukul 16.00 WIT.
Namun, cuaca buruk dengan angin kencang dan gelombang tinggi menerjang kapal mereka. Mesin kapal kembali mengalami kerusakan, membuat mereka terombang-ambing di tengah laut. Dalam kondisi kritis, mereka berhasil menghubungi Basarnas melalui WhatsApp dan berkomunikasi dengan anggota tim penyelamat bernama Fadli.
Ironisnya, komunikasi tersebut terjadi sebelum kecelakaan speedboat Basarnas yang menewaskan Fadli dan dua rekannya. Sekitar pukul 23.00 WIT, tim Basarnas hampir menemukan mereka, tetapi komunikasi terputus. Beruntung, pada Senin (3/2) sekitar pukul 11.00 WIT, kedua nelayan berhasil kembali ke Ternate setelah sebelumnya bertolak dari Makian.
Tragedi Kecelakaan Basarnas
Kabar keselamatan kedua nelayan ini berbanding terbalik dengan tragedi yang menimpa tim Basarnas. Kecelakaan speedboat yang terjadi Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIT menewaskan tiga anggota Basarnas. Lebih menyedihkan lagi, seorang wartawan Metro TV, Sahril Helmi, masih dinyatakan hilang hingga saat ini dan pencarian memasuki hari kelima.
Kecelakaan ini terjadi saat tim Basarnas tengah bertugas mencari kedua nelayan yang hilang. Sebanyak 11 orang dari tim SAR gabungan berada di dalam speedboat tersebut saat kejadian. Kejadian ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban, masyarakat Ternate, dan seluruh Indonesia.
Dirpolairud Polda Malut, Kombes Pol Azhari Djuanda, mengkonfirmasi keselamatan kedua nelayan dan menegaskan bahwa tim SAR gabungan kini fokus pada pencarian Sahril Helmi. Kabar keselamatan kedua nelayan ini sekaligus membantah isu hoax atau informasi palsu mengenai keberadaan mereka.
Pencarian dan Investigasi Berlanjut
Basarnas telah menyatakan komitmennya untuk terus melakukan pencarian terhadap Sahril Helmi dan melakukan investigasi menyeluruh terkait kecelakaan speedboat tersebut. Pihak berwenang akan menyelidiki penyebab kecelakaan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Keluarga korban dan masyarakat berharap agar proses pencarian Sahril Helmi dapat segera membuahkan hasil dan investigasi dapat mengungkap penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Kejadian ini menyoroti risiko tinggi yang dihadapi para petugas SAR dalam menjalankan tugas mereka. Di satu sisi, ada rasa syukur atas keselamatan kedua nelayan. Di sisi lain, duka mendalam atas gugurnya para pahlawan kemanusiaan dari Basarnas dan hilangnya seorang jurnalis yang tengah menjalankan tugasnya.