Investigasi Ledakan Kapal SAR Ternate: Tiga Tewas, Satu Hilang
Kepala Basarnas menginvestigasi ledakan kapal cepat SAR Ternate yang menewaskan tiga anggota tim SAR gabungan dan seorang jurnalis masih hilang, saat operasi penyelamatan di perairan Tidore Kepulauan.
![Investigasi Ledakan Kapal SAR Ternate: Tiga Tewas, Satu Hilang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/140103.035-investigasi-ledakan-kapal-sar-ternate-tiga-tewas-satu-hilang-1.jpeg)
Tragedi melanda tim SAR gabungan di perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Sebuah kapal cepat RIB 04 Kantor SAR Ternate meledak sekitar pukul 00.00 WIT pada Senin, 2 Januari 2024, menewaskan tiga orang dan menyebabkan seorang jurnalis hilang. Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Kusworo, langsung memerintahkan investigasi menyeluruh.
Mengapa investigasi penting? Kusworo menekankan bahwa investigasi tidak hanya fokus pada penyebab ledakan, tetapi juga pada evaluasi menyeluruh prosedur operasi SAR. Hal ini mencakup pemeriksaan Standar Operasional Prosedur (SOP), kompetensi para penyelamat (rescuer), dan kesiapan seluruh alat utama sistem persenjataan (alutsista) seperti kapal, pesawat, dan helikopter di Ternate. Tujuannya? Mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Bagaimana kejadian bermula? Insiden terjadi saat tim SAR gabungan tengah melaksanakan operasi penyelamatan dua nelayan yang mengalami masalah mesin di Perairan Gita. Direktorat Polairud Polda Maluku Utara melaporkan ledakan tersebut mengakibatkan tiga orang tewas: Bharatu Mardi Hadji (Ditpolairud Polda Maluku Utara), dan dua anggota Basarnas, Fadli M Malagapi dan M. Riski Esa. Sayangnya, seorang jurnalis televisi Metro TV, Sahril Helmi, masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.
Korban selamat dan evakuasi. Tujuh orang lainnya selamat dan telah mendapatkan perawatan medis. Mereka adalah Kepala Seksi Ops Kantor SAR Ternate M Syahran Laturua beserta anggotanya (Ryan Azrul Ali, Hamja Djirun, Darmanto Rauf, Maretang), dan anggota Ditpolairud Polda Maluku Utara (Bripka Irwan Idris dan Bripda Putra Nusantara Ruslan). Para korban selamat ditemukan oleh KM Cantika Lestari 10 dan dievakuasi ke Pelabuhan Gita sebelum dipindahkan ke Ternate.
Dukacita dan harapan. Kepala Basarnas menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban. Beliau juga berharap jurnalis yang hilang dapat segera ditemukan. Tim investigasi Basarnas Pusat direncanakan berangkat ke Ternate untuk segera memulai penyelidikan.
Kesimpulan: Ledakan kapal cepat SAR Ternate menjadi tragedi yang menyayat hati. Investigasi menyeluruh diperlukan untuk mengungkap penyebabnya dan memastikan kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, pencarian terhadap jurnalis yang hilang masih terus dilakukan.