Investigasi Ledakan Speedboat Basarnas Ternate: Tiga Tewas, Satu Hilang
Ditpolairud Polda Maluku Utara menyelidiki ledakan speedboat Basarnas Ternate yang menewaskan tiga orang dan menyebabkan satu jurnalis hilang, dengan penyelidikan internal Basarnas dan investigasi gabungan sedang berlangsung.
![Investigasi Ledakan Speedboat Basarnas Ternate: Tiga Tewas, Satu Hilang](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/220239.861-investigasi-ledakan-speedboat-basarnas-ternate-tiga-tewas-satu-hilang-1.jpg)
Ledakan speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate pada Minggu (2/2) malam telah mengakibatkan tragedi yang menggemparkan. Tiga orang meninggal dunia dan seorang jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, masih dinyatakan hilang hingga saat ini. Kejadian ini terjadi di perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, saat speedboat tersebut tengah dalam misi evakuasi dua nelayan yang mengalami masalah mesin sekitar pukul 23.00 WIT.
Penyelidikan Ditpolairud dan Basarnas
Direktur Ditpolairud Polda Maluku Utara, Kombes Pol Azhari Djuanda Azhari, menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab ledakan tersebut. "Kami akan terus mendalami ini, apa penyebabnya sampai terjadi ledakan dan menyebabkan korban jiwa," ujar Azhari kepada wartawan di Maluku, Jumat (7/2).
Tim Gakkum Ditpolairud telah diturunkan untuk mengumpulkan keterangan dan bukti-bukti terkait insiden ini. Selain itu, Kepala Seksi Penegakan Hukum (Kasi Gakkum) juga telah diperintahkan untuk melakukan penyelidikan awal. Proses penyelidikan ini bertujuan untuk memastikan keakuratan informasi dan menemukan penyebab pasti dari tragedi tersebut.
Tidak hanya Ditpolairud, Basarnas juga akan melakukan audit internal untuk menyelidiki penyebab ledakan dari sisi operasional dan pemeliharaan armada. "Ini tentunya akan didalami pihak Basarnas dan melakukan audit internal dari mereka," tambah Azhari. Kerjasama antara Ditpolairud dan Basarnas dalam penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan hasil yang komprehensif dan transparan.
Korban dan Pencarian
Korban meninggal dunia terdiri dari anggota Polairud Bharatu Mardi Haji dan dua anggota Basarnas, Fadli Malagapi dan Riski Esa. Sementara itu, pencarian terhadap Sahril Helmi, jurnalis Metro TV yang hilang, masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan hingga hari kelima pasca kejadian. Upaya pencarian ini melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, Polairud, dan potensi SAR lainnya.
Pihak berwenang menghimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan spekulasi terkait penyebab ledakan hingga hasil penyelidikan resmi diumumkan. Informasi yang tidak akurat dapat mengganggu proses penyelidikan dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Proses investigasi ini membutuhkan waktu dan kehati-hatian agar dapat menghasilkan kesimpulan yang akurat dan objektif.
Langkah-langkah Selanjutnya
Proses investigasi yang dilakukan oleh Ditpolairud dan Basarnas akan melibatkan berbagai aspek, mulai dari pemeriksaan teknis speedboat, hingga prosedur operasional dan pemeliharaan. Hasil penyelidikan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai penyebab ledakan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Transparansi dalam proses penyelidikan sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan akuntabilitas.
Selain penyelidikan, penting juga untuk mengevaluasi standar keselamatan dan prosedur operasional dalam penggunaan speedboat Basarnas. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan para personel dan mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang. Evaluasi tersebut harus melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk ahli di bidang keselamatan maritim.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan keamanan dalam operasi SAR. Dengan adanya investigasi yang menyeluruh dan transparan, diharapkan dapat memberikan pelajaran berharga untuk meningkatkan standar keselamatan dan prosedur operasional di masa mendatang. Semoga proses pencarian Sahril Helmi dapat segera membuahkan hasil dan keluarga korban mendapatkan kekuatan dalam menghadapi duka ini.