TNI AL Evakuasi Jenazah Jurnalis Metro TV Korban Kecelakaan Laut di Maluku Utara
TNI Angkatan Laut berhasil mengevakuasi jenazah Sahril Helmi, jurnalis Metro TV, yang menjadi korban kecelakaan laut di perairan Maluku Utara setelah sebelumnya ditemukan meninggal oleh nelayan setempat.
Kecelakaan laut yang terjadi di perairan Pelabuhan Gita, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada Minggu (2/2) lalu menyisakan duka mendalam. Salah satu korbannya adalah Sahril Helmi, jurnalis Metro TV yang dinyatakan hilang setelah insiden tersebut.
Kejadian bermula saat sebuah kapal Basarnas tengah menjalankan misi penyelamatan kapal nelayan yang mengalami mati mesin. Naas, kapal Basarnas tersebut mengalami ledakan, mengakibatkan tujuh orang selamat, tiga orang meninggal dunia, dan satu orang hilang, yaitu Sahril Helmi.
Evakuasi Jenazah oleh TNI AL
Berkat kerja keras dan kesigapan TNI Angkatan Laut (AL), jenazah Sahril Helmi akhirnya ditemukan dan dievakuasi. Kadispenal, Laksamana Pertama (Laksma) TNI I Made Wira Hady Arsanta, menjelaskan bahwa evakuasi dilakukan oleh KRI Mata Bongsang-873. KRI Mata Bongsang-873 sebelumnya telah berlayar dari Pelabuhan Umum Ahmad Yani Ternate menuju area pencarian dan penyelamatan (SAR), membawa personel dari berbagai instansi, termasuk media, Basarnas, dan BNPB.
Proses evakuasi melibatkan koordinasi dengan nelayan setempat. Setelah menerima laporan penemuan jenazah di sekitar perairan Pulau Sebatang, tim dari KRI Mata Bongsang-873 segera menuju Pelabuhan Babang, tempat jenazah telah dievakuasi oleh masyarakat dan jurnalis. Setelah proses visum di RSUD Babang selesai, jenazah Sahril Helmi kemudian dibawa ke KRI Mata Bongsang-873 untuk selanjutnya diantar ke Bisui, Gene Timur Tengah, Halmahera Selatan, guna dimakamkan.
Apresiasi Keluarga dan Komitmen TNI AL
Helmi, ayahanda Sahril Helmi, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian dan evakuasi jenazah putranya. Ia mengungkapkan apresiasi kepada jurnalis se-Indonesia, Basarnas, BPBD, TNI AL, dan semua pihak yang telah membantu.
Laksma TNI I Made Wira Hady Arsanta menekankan komitmen TNI AL dalam membantu masyarakat, termasuk dalam operasi SAR. Ia juga menambahkan bahwa tindakan cepat ini selaras dengan arahan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, yang selalu menekankan pentingnya kesiapsiagaan dalam merespons informasi dengan cepat dan tepat.
Kronologi Pencarian dan Evakuasi
- Minggu (2/2): Kecelakaan laut terjadi, Sahril Helmi hilang.
- Setelah Minggu (2/2): Pencarian dan evakuasi dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk TNI AL, Basarnas, dan nelayan setempat.
- [Tanggal Penemuan]: Jenazah Sahril Helmi ditemukan oleh nelayan.
- [Tanggal Evakuasi]: TNI AL mengevakuasi jenazah menggunakan KRI Mata Bongsang-873.
- [Tanggal Pemakaman]: Jenazah dimakamkan di Bisui, Gene Timur Tengah, Halmahera Selatan.
Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan kerja bagi jurnalis yang bertugas di lapangan, khususnya dalam kondisi lingkungan yang berisiko. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk selalu memprioritaskan keselamatan dan keamanan dalam setiap operasi.
Evakuasi jenazah Sahril Helmi oleh TNI AL menjadi bukti nyata kepedulian dan profesionalisme TNI dalam menjalankan tugas kemanusiaan. Semoga keluarga almarhum diberikan ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi duka ini.