Jenazah Wartawan Metro TV, Sahril Helmi, Ditemukan Setelah Ledakan RIB di Ternate
Setelah pencarian selama tujuh hari, jenazah Sahril Helmi, wartawan Metro TV yang menjadi korban ledakan RIB 04 di Ternate, ditemukan di Halmahera Selatan dan telah dimakamkan.
Tragedi Ledakan RIB 04 Ternate: Jenazah Sahril Helmi Ditemukan
Insiden ledakan Rigid Inflatable Boat (RIB) 04 di Ternate pada 1 Februari 2024 telah mengguncang Indonesia. Setelah tujuh hari pencarian intensif, tim SAR gabungan akhirnya menemukan jenazah Sahril Helmi, wartawan Metro TV Biro Maluku Utara, di Tanjung Neraka, Halmahera Selatan, pada Sabtu, 8 Februari 2024.
Pencarian Jenazah dan Proses Evakuasi
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate, Iwan Ramdani, mengumumkan penemuan jenazah Sahril Helmi sekitar pukul 10.25 WIT. Laporan dari warga setempat mengarahkan tim SAR ke koordinat 0°27'21.92'S / 127°41'31.34'E, sekitar 50 nautical mile dari lokasi kejadian. Tim SAR Bacan dan Polairud segera menuju lokasi menggunakan Searider milik Polairud, namun bertemu dengan tim lain yang telah mengevakuasi jenazah menggunakan speedboat menuju Pelabuhan Babang, Bacan.
Jenazah tiba di pelabuhan pada pukul 12.05 WIT dan langsung dibawa ke RSUD Labuha untuk identifikasi. Identifikasi melalui video call dengan keluarga memastikan jenazah tersebut adalah Sahril Helmi. Keluarga segera menuju Labuha menggunakan KRI Mata Bongsang.
Operasi SAR Resmi Dihentikan
Dengan ditemukannya jenazah Sahril Helmi, operasi SAR resmi dihentikan. Iwan Ramdani menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim SAR gabungan, termasuk Basarnas, Polair Polda Maluku Utara, TNI AD, TNI AL, KPLP, BPBD, dan media, atas kerja keras dan dukungannya selama operasi pencarian. Empati masyarakat Maluku Utara dan daerah lain di Indonesia sangat membantu proses pencarian ini.
Proses identifikasi dan serah terima jenazah kepada keluarga masih menunggu konfirmasi lebih lanjut. Jenazah Sahril Helmi telah dimakamkan di kampung halamannya di Desa Bisui, Halmahera Selatan.
Korban Ledakan RIB 04 Ternate
Ledakan speedboat dalam misi kemanusiaan tersebut mengakibatkan 11 orang berada dalam kondisi kritis. Tujuh orang berhasil selamat, sementara empat orang lainnya meninggal dunia. Tiga korban meninggal dunia sebelumnya telah dimakamkan di Ternate pada Senin (3/2).
Korban selamat antara lain M. Syahran Laturua (Kasubsie OPS dan Siaga), Hamja Djirun (Rescuer), Ryan Azur Sakti Ali (Rescuer), Maretang (Rescuer), Darmanto Rauf (Rescuer), Irwan Idris (Polairud), dan Putra Nusantara Rustam (Polairud). Sementara korban meninggal dunia selain Sahril Helmi adalah Fadli M. Malagapi dan M. Riski Esa dari Basarnas Ternate, serta Mardi Hadji, anggota Polairud Polda Malut.
Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan seluruh masyarakat Indonesia. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam setiap operasi kemanusiaan di masa mendatang.
