Pencarian Wartawan Metro TV Hilang di Ternate: Tim SAR Tambah Armada
Tim SAR gabungan di Ternate memperluas pencarian wartawan Metro TV, Syahril Helmi, yang hilang pasca ledakan speedboat Basarnas dengan menambah armada dan area pencarian.
![Pencarian Wartawan Metro TV Hilang di Ternate: Tim SAR Tambah Armada](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/05/110039.778-pencarian-wartawan-metro-tv-hilang-di-ternate-tim-sar-tambah-armada-1.jpg)
Ledakan Speedboat dan Pencarian Syahril Helmi
Sebuah tragedi terjadi di perairan Desa Gita, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Ledakan speedboat milik Basarnas Ternate pada Selasa, 31 Januari 2024, mengakibatkan hilangnya beberapa orang, termasuk Syahril Helmi, wartawan Metro TV Kontributor Biro Malut. Kejadian ini langsung memicu operasi pencarian dan pertolongan (SAR) yang melibatkan berbagai pihak.
Perluasan Operasi SAR di Hari Ketiga
Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani, menyatakan bahwa pencarian Syahril Helmi dan korban lainnya terus dilakukan. Pada hari ketiga operasi SAR, Rabu, 5 Februari 2024, tim gabungan dibagi menjadi empat Search and Rescue Unit (SRU) untuk memperluas area pencarian. Pencarian dimulai pukul 06.00 WIT.
SRU 1 menggunakan KN SAR 237 Pandudewanata menyisir area seluas 30 mil laut (Nm) dari lokasi kejadian. SRU 2 dari Ditpolairud Polda Malut menyisir area seluas 31 Nm. SRU 3, yang kini diperkuat dengan KRI 853 Tatihu dari Lantamal Sorong, melakukan penyisiran seluas 30 Nm. SRU 4, yang terdiri dari longboat masyarakat, fokus pada area perairan Desa Tobaru hingga Desa Lifofa, seluas 60 Nm.
Iwan Ramdani menambahkan bahwa area pencarian diperluas hingga perairan Moti Kayoa sampai Makian. Dengan bergabungnya KRI 853 Tatihu, jumlah SRU bertambah menjadi empat, diharapkan upaya pencarian akan lebih efektif. Penambahan armada dan personel ini meningkatkan optimisme untuk segera menemukan korban hilang.
Alat dan Personel yang Terlibat
Operasi SAR melibatkan berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan personel. Selain KN SAR 237 Pandudewanata dan KRI 853 Tatihu, terdapat juga Kapal Patroli KUPP Kelas III Sofifi, RHIB Ditpolairud Polda Malut, SHIPTENDER Polda Malut, Searider Patkamla, dan unsur lainnya. Basarnas Ternate, TNI-AL, Ditpolairud Polda Malut, Patkamla Lanal Ternate, Koramil 1505-04 Oba, Polsek Oba Payahe, KUPP Kelas 3 Sofifi, Puskesmas Gita/Payahe, keluarga korban, dan masyarakat setempat turut berpartisipasi dalam pencarian.
Korban Ledakan Speedboat
Sebanyak 11 orang berada di dalam speedboat saat kejadian. Tujuh orang berhasil selamat, yaitu M. Syahran Laturua (Kasubsie OPS dan Siaga), Hamja Djirun (Rescuer), Ryan Azur Sakti Ali (Rescuer), Maretang (Rescuer), Darmanto Rauf (Rescuer), Irwan Idris (Polairud), dan Putra Nusantara Rustam (Polairud). Dua orang lainnya, Fadli M. Malagapi (Rescuer) dan M. Riski Esa (PPPK Rescuer), dinyatakan hilang bersama Syahril Helmi.
Tiga korban meninggal dunia telah dimakamkan di Kota Ternate pada Senin, 3 Februari 2024. Pencarian intensif untuk menemukan Syahril Helmi dan dua korban hilang lainnya masih terus dilakukan.
Harapan Penemuan Segera
Upaya pencarian Syahril Helmi dan korban lainnya terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak dan sumber daya. Semoga dengan perluasan area pencarian dan penambahan armada, korban hilang dapat segera ditemukan.