Nelayan Mukomuko Tetap Beraktivitas di Bulan Ramadhan: Menjaga Tradisi di Tengah Ibadah
Meskipun memasuki bulan Ramadhan, nelayan di Pantai Indah Mukomuko, Bengkulu tetap melaut mencari ikan, tetap menjalankan ibadah puasa, dan mewaspadai cuaca ekstrem.

Mukomuko, Bengkulu, 2 Maret 2024 - Aktivitas melaut para nelayan di Pantai Indah Mukomuko (PIM), Kelurahan Koto Jaya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tetap berjalan seperti biasa selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Mereka menjalankan tradisi turun-temurun di tengah kesibukan menjalankan ibadah puasa. Hal ini menunjukkan dedikasi dan kerja keras nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Lurah Koto Jaya, Satriadi, membenarkan hal tersebut saat dihubungi pada Minggu lalu. "Nelayan tetap aktivitas seperti biasa, tidak ada perubahan meskipun bulan Ramadhan" ujarnya. Pernyataan ini menggambarkan semangat dan keuletan nelayan Mukomuko dalam menghadapi tantangan ekonomi dan menjalankan ibadah secara bersamaan.
Data dari Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko mencatat sebanyak 2.299 nelayan, dengan 1.753 di antaranya terdaftar dalam Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka). Para nelayan ini tersebar di beberapa kecamatan, termasuk Air Rami, Ipuh, Teramang Jaya, Kota Mukomuko, dan Lubuk Pinang, menunjukkan luasnya jangkauan aktivitas nelayan di Kabupaten Mukomuko.
Aktivitas Nelayan di Bulan Ramadhan
Meskipun menghabiskan waktu seharian di laut, para nelayan tetap menjalankan ibadah puasa. Mereka memulai aktivitas melaut di pagi hari dan kembali ke daratan pada siang hingga sore hari. Jadwal ini menunjukkan keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah yang dijalankan oleh para nelayan.
Satriadi juga menjelaskan bahwa pendataan jumlah nelayan di PIM dilakukan setiap tahun. Saat ini, proses pendataan sedang dilakukan oleh ketua nelayan yang baru terpilih. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah daerah untuk selalu memperbarui data dan memastikan data nelayan selalu akurat dan terbarui.
Lebih lanjut, Satriadi menambahkan bahwa nelayan di wilayahnya tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa, meskipun bulan Ramadhan. Mereka tetap melaut untuk mencari nafkah dan menjalankan ibadah puasa. Hal ini menunjukkan keseimbangan antara kehidupan ekonomi dan spiritual mereka.
Imbauan Keamanan dan Keselamatan Nelayan
Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Warsiman, memberikan imbauan penting kepada para nelayan. Ia mengingatkan akan potensi cuaca ekstrim seperti angin kencang dan gelombang tinggi yang kerap terjadi di perairan setempat. Imbauan ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap keselamatan para nelayan.
Warsiman menekankan pentingnya membaca situasi dan kondisi cuaca sebelum melaut. Hal ini bertujuan untuk mencegah kecelakaan laut dan melindungi keselamatan para nelayan. Imbauan ini merupakan langkah preventif untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja di laut.
Langkah antisipasi ini sangat penting mengingat potensi bahaya yang selalu mengintai para nelayan. Dengan memperhatikan kondisi cuaca, diharapkan para nelayan dapat bekerja dengan lebih aman dan mengurangi risiko kecelakaan di laut.
Sebagai penutup, dapat disimpulkan bahwa nelayan di Mukomuko tetap produktif di bulan Ramadhan, menyeimbangkan antara mencari nafkah dan menjalankan ibadah. Namun, kewaspadaan terhadap kondisi cuaca tetap menjadi prioritas utama untuk menjamin keselamatan mereka.