Normalisasi Sungai Cipager Cegah Banjir di Cirebon
Pemkab Cirebon akan segera menormalisasi Sungai Cipager untuk mengurangi risiko banjir setelah kejadian banjir bandang yang melanda 15 desa di 6 kecamatan pada 17 Januari 2025.
Pemkab Cirebon berencana menormalisasi Sungai Cipager di Kecamatan Sumber untuk mengurangi ancaman banjir. Langkah ini dijadwalkan selesai akhir Januari 2025, menyusul kejadian banjir bandang yang melanda wilayah tersebut pada Jumat, 17 Januari 2025.
Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menyatakan normalisasi Sungai Cipager sangat penting untuk meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung debit air saat hujan deras. Proyek ini merupakan respons cepat terhadap bencana banjir bandang yang baru saja terjadi.
Meskipun demikian, Pemkab Cirebon masih menunggu kondisi yang tepat sebelum memulai normalisasi. Penjabat Bupati memastikan alat berat akan segera dikerahkan begitu kondisi memungkinkan.
Langkah ini terinspirasi dari kesuksesan normalisasi Sungai Cisanggarung dan Ciberes. Kedua proyek tersebut terbukti efektif mengurangi risiko banjir di daerah aliran sungai yang bersangkutan. Pemkab Cirebon berharap normalisasi Sungai Cipager akan memberikan hasil serupa.
Saat ini, Pemkab Cirebon tengah melakukan pendataan dampak banjir bandang. Fokus pendataan meliputi kerusakan infrastruktur, seperti dua jembatan motor yang mengalami kerusakan pinggir, dan beberapa titik tembok penahan tanah (TPT).
Selain infrastruktur, sejumlah fasilitas umum juga terdampak, termasuk kerusakan parah pada pagar salah satu pondok pesantren di Kecamatan Sumber yang ambruk akibat terjangan banjir. Kerusakan ini membutuhkan penanganan segera dan Pemkab Cirebon tengah berkoordinasi dengan pihak terkait.
Pemkab Cirebon juga telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memastikan penanganan dampak banjir dilakukan secara terkoordinasi dan sesuai kewenangan masing-masing. Meskipun tidak ada korban jiwa, Pemkab Cirebon berkomitmen menangani dampak banjir secara optimal.
Normalisasi Sungai Cipager merupakan solusi jangka pendek untuk mengurangi risiko banjir di wilayah rawan. Langkah ini diyakini mampu meminimalisir dampak buruk banjir di masa mendatang. Upaya jangka panjang lainnya juga akan terus dikaji.
Banjir bandang yang terjadi pada 17 Januari 2025 lalu telah berdampak pada 15 desa di 6 kecamatan di Kabupaten Cirebon. Sebanyak 10.820 jiwa terdampak, dan 136 warga sempat mengungsi, meskipun sebagian besar kini telah kembali ke rumah masing-masing. Data tersebut berasal dari hasil asesmen BPBD Kabupaten Cirebon.