Pemkab Cirebon Prioritaskan Penanganan Dampak Banjir 2025
Pemkab Cirebon berkomitmen menangani dampak banjir Januari 2025 secara menyeluruh, dengan perbaikan infrastruktur dan normalisasi sungai dari wilayah timur hingga barat.
Banjir yang melanda Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Januari 2025, mendorong Pemkab Cirebon untuk memprioritaskan penanganan dampaknya secara menyeluruh. Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menjelaskan komitmen ini mencakup wilayah timur hingga barat Kabupaten Cirebon.
Berbagai langkah strategis telah dan sedang dilakukan. Kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung menjadi kunci dalam upaya ini. Fokus utamanya adalah perbaikan infrastruktur dan normalisasi sungai untuk mencegah banjir di masa mendatang. Hal ini memastikan penanganan dilakukan secara komprehensif, dari hulu hingga hilir.
Salah satu contoh konkret adalah perbaikan fondasi Jembatan Sungai Cipager di Kecamatan Sumber yang rusak akibat banjir bandang. Selain itu, akses jalan di Sidamulya yang terputus juga telah diperbaiki. Pemulihan akses jalan ini menghubungkan kembali Buntet Pesantren dengan desa tersebut, mengembalikan mobilitas warga.
Di wilayah timur Cirebon, normalisasi sungai sedang berlangsung di beberapa titik rawan banjir, seperti di daerah hilir Waled. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi risiko banjir di masa mendatang. Pembangunan tanggul juga direncanakan di Pangarengan dan Pangenan untuk melindungi lingkungan sekitar dari ancaman banjir.
Normalisasi sungai di Ambulu diperkirakan selesai dalam 7-10 hari. Setelahnya, alat berat akan dikerahkan ke Pangarengan dan Pangenan. Pemkab Cirebon juga fokus pada penanganan di wilayah hilir Gegesik, dengan mengerahkan dua alat berat untuk mempercepat proses perbaikan.
Koordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jawa Barat juga dilakukan untuk perbaikan infrastruktur di Desa Panembahan yang terdampak banjir. Kerja sama antar instansi ini memastikan penanganan dampak banjir dilakukan secara terintegrasi dan efektif.
Pemkab Cirebon berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh penanganan dampak banjir sebelum Idul Fitri. Tujuannya adalah meminimalisir dampak banjir yang mungkin terjadi di kemudian hari. Meskipun demikian, upaya mitigasi dan koordinasi yang berkelanjutan terus dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat.