NTT Waspada! Hujan Lebat dan Angin Kencang Diprediksi Dua Hari Ke Depan
BMKG memperingatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang di NTT pada 22-23 Maret 2025 akibat aktifnya gelombang Rossby, MJO, dan sirkulasi siklonik.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) terkait potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang selama dua hari ke depan, tepatnya pada tanggal 22 dan 23 Maret 2025. Peringatan ini disampaikan melalui Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang. Prakirawan BMKG, Ni Putu Nonik Prianti, menjelaskan penyebab cuaca ekstrem ini adalah aktivitas gelombang Equatorial Rossby, Madden Julian Oscillation (MJO), dan sirkulasi siklonik, yang diperkuat oleh suhu permukaan laut yang hangat.
Lebih lanjut, Nonik menjelaskan bahwa sirkulasi siklonik di Kalumburu, Australia utara, turut berkontribusi. Sirkulasi ini menyebabkan confluence (pertemuan pergerakan massa udara), konvergensi (perlambatan kecepatan angin), dan shear line (belokan angin) di wilayah NTT. Kondisi atmosfer inilah yang meningkatkan potensi pembentukan awan hujan, sehingga berujung pada hujan lebat yang berpotensi disertai petir dan angin kencang.
BMKG telah merilis prakiraan cuaca ini untuk sejumlah wilayah di NTT. Wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem ini akan diinformasikan lebih lanjut. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah antisipasi guna meminimalisir risiko bencana.
Wilayah Terdampak dan Imbauan Kesiapsiagaan
Prakiraan BMKG menunjukkan bahwa potensi hujan lebat dan angin kencang akan melanda beberapa wilayah di NTT pada tanggal 22 Maret 2025. Wilayah-wilayah tersebut meliputi Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), Malaka, Belu, Alor, Flores Timur, Lembata, Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, Ngada, Ende, Sikka, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, dan Sumba Barat. Pada tanggal 23 Maret 2025, potensi cuaca serupa diperkirakan masih akan terjadi di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, TTU, Malaka, Belu, Alor, Flores Timur, Lembata, Manggarai, Manggarai Barat, Ngada, Ende, dan Sikka.
Mengingat potensi bencana hidrometeorologi yang signifikan, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat dihimbau untuk mewaspadai potensi banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, dan kerusakan bangunan atau fasilitas umum. Penting untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG.
Langkah-langkah antisipasi perlu dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem. Masyarakat disarankan untuk mempersiapkan diri dan memastikan keselamatan diri dan keluarga. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui layanan informasi BMKG yang tersedia 24 jam di nomor telepon (0380) 881613 dan WhatsApp 0811-3940-4264, atau melalui aplikasi INFO BMKG yang dapat diunduh di App Store dan Play Store.
Informasi Cuaca Ekstrem dan Antisipasi Bencana
BMKG menekankan pentingnya pemantauan informasi cuaca secara berkala. Masyarakat diimbau untuk tidak mengabaikan peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG. Informasi yang akurat dan tepat waktu sangat krusial dalam upaya mitigasi bencana hidrometeorologi. Dengan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan dampak negatif dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir.
Selain memantau informasi cuaca, masyarakat juga perlu melakukan pengecekan terhadap kondisi lingkungan sekitar. Langkah-langkah sederhana seperti membersihkan saluran air dan memastikan keamanan bangunan dapat mengurangi risiko bencana. Kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi ini.
Informasi lebih lanjut mengenai langkah-langkah mitigasi bencana dapat diperoleh dari instansi terkait seperti BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci utama dalam menghadapi potensi bencana alam.
Dengan adanya peringatan dini dari BMKG, diharapkan masyarakat NTT dapat mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah antisipasi yang diperlukan untuk menghadapi potensi hujan lebat dan angin kencang yang diperkirakan akan terjadi pada 22-23 Maret 2025. Keselamatan dan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.