Olah TKP Kebakaran Glodok Plaza Ditunda, Identifikasi Korban Berlanjut
Polisi menunda olah TKP kebakaran Glodok Plaza hingga proses penyisiran puing bangunan rampung, sementara identifikasi 14 korban hilang terus dilakukan, tiga diantaranya telah teridentifikasi.
Kebakaran hebat yang melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat, Rabu (15/1), menyisakan proses penyelidikan yang panjang. Polisi baru akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah proses penyisiran puing-puing bangunan selesai. Penyisiran yang melibatkan tim gabungan dari kepolisian, BPBD, dan pemadam kebakaran ini masih berlangsung hingga saat ini.
Penyebab penundaan olah TKP adalah tumpukan material bangunan yang menghalangi akses ke lokasi kejadian. Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya, menjelaskan hal ini dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati. Ia menegaskan bahwa proses penyisiran masih terus dilakukan secara cermat dan teliti untuk memastikan tidak ada korban yang terlewatkan.
Tim gabungan bekerja keras mencari korban yang kemungkinan masih terjebak di reruntuhan. Proses penyisiran dilakukan setiap hari dan jadwalnya disesuaikan dengan arahan tim penanggulangan bencana dari BPBD. Setelah proses pembersihan selesai, baru pihak kepolisian akan melakukan olah TKP, dengan menunggu hasil pemeriksaan dari tim laboratorium forensik (labfor) RS Polri.
Labfor RS Polri akan menentukan waktu yang tepat untuk olah TKP setelah menilai kondisi lokasi. Keputusan kapan olah TKP dapat dilakukan sepenuhnya bergantung pada penilaian labfor. Hal ini untuk memastikan proses investigasi berjalan efektif dan tidak menghambat proses pencarian korban.
Kehati-hatian menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus kebakaran Glodok Plaza ini. Polisi dan tim gabungan sangat berhati-hati dalam mengangkat puing-puing bangunan untuk mencegah kerusakan bukti, termasuk kemungkinan adanya potongan tubuh korban. Proses ini tidak bisa dilakukan secara terburu-buru.
Proses identifikasi korban juga terus berjalan. Dari 14 korban yang dilaporkan hilang, tiga jenazah telah berhasil diidentifikasi oleh RS Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri melalui pemeriksaan DNA dan medis. Ketiga jenazah tersebut adalah Zukhi Fitria Rahdja (laki-laki, 42 tahun), Aulia Belinda Kurapak (perempuan, 28 tahun), dan Osima Yukari (perempuan, 29 tahun).
Sembilan kantong jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi. Total terdapat 14 kantong berisi potongan tubuh korban yang ditemukan. Identifikasi yang melibatkan pemeriksaan DNA dan medis ini membutuhkan waktu dan ketelitian. Daftar korban yang masih dalam proses identifikasi meliputi nama-nama seperti Ade Aryati, Sinta Amelia, Aldrinas, dan lainnya.