Pacitan Terima 28.750 Dosis Vaksin PMK, Perlindungan Maksimal untuk Ternak
Pemerintah Kabupaten Pacitan menerima tambahan 28.750 dosis vaksin PMK dari Kementerian Pertanian dan Pemprov Jatim, bertujuan melindungi 80% populasi ternak di Pacitan dari wabah PMK.

Pacitan, Jawa Timur, 14 Februari 2024 – Kabar baik datang dari Kabupaten Pacitan! Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemerintah Kabupaten Pacitan kembali menerima bantuan vaksin PMK sebanyak 28.750 dosis. Bantuan ini berasal dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Vaksin PMK Tambahan untuk Pacitan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan, Sugeng Santoso, menyampaikan kabar gembira ini melalui konfirmasi telepon pada Jumat lalu. "Alhamdulillah, Pacitan kembali mendapat dukungan vaksin dari Kementerian Pertanian dan Pemprov Jatim dengan total 28.750 dosis," ujarnya. Jumlah ini bahkan melebihi target awal yang ditetapkan, yaitu 20.000 dosis. Sebuah pencapaian positif dalam upaya melindungi ternak di Pacitan.
Vaksin yang diterima terdiri dari dua merek, yaitu Phtovaks sebanyak 17.500 dosis dari Kementerian Pertanian, dan Bioathogen sebanyak 11.250 dosis dari anggaran APBD Provinsi Jawa Timur. Meskipun berbeda merek, Sugeng memastikan bahwa kedua vaksin tersebut sama-sama efektif untuk mencegah PMK.
Strategi Vaksinasi dan Sasaran
Vaksinasi akan dilakukan secara bertahap dan terencana, berbasis wilayah sesuai arahan pemerintah pusat dan provinsi. Program ini tidak hanya menyasar sapi, tetapi juga ternak lain seperti kambing dan domba yang dalam kondisi sehat. "Hewan yang sehat akan divaksin, sementara yang sakit akan diberikan pengobatan dan penanganan khusus," jelas Sugeng. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan perlindungan menyeluruh kepada seluruh populasi ternak.
Sebelum penyaluran vaksin tahap kedua ini, Pemkab Pacitan telah menyelesaikan vaksinasi tahap pertama dengan 7.000 dosis vaksin PMK yang diberikan kepada sekitar 9.000 ekor ternak. Target vaksinasi untuk PMK di Pacitan cukup tinggi, yaitu mencapai 80 persen dari populasi ternak. Menariknya, sebelum wabah PMK, populasi sapi di Pacitan mencapai 59.000 ekor. Ini menunjukkan skala besarnya upaya vaksinasi yang dilakukan.
Dukungan Berkelanjutan dan Harapan Peternak
Sugeng juga mengungkapkan bahwa program vaksinasi akan berlanjut pada bulan Maret mendatang, dengan tambahan dosis vaksin dari Pemprov Jatim dan Kementerian Pertanian. Anggaran APBD Pacitan sendiri akan difokuskan untuk pengobatan ternak yang sakit dan dukungan bagi para peternak yang terdampak PMK. Dukungan berkelanjutan ini menjadi angin segar bagi peternak di Pacitan.
Salah satu peternak di Pacitan, Jarwanto, mengungkapkan rasa syukurnya atas program vaksinasi ini. "Januari kemarin sapi saya sudah divaksin, tapi memang belum semua merata. Semoga ada tambahan vaksin lagi agar semua ternak bisa mendapatkan perlindungan," ujarnya. Pernyataan ini merepresentasikan harapan dan kebutuhan para peternak akan perlindungan maksimal bagi ternak mereka.
Petugas vaksinator telah dikumpulkan di kantor DKPP Pacitan, Jalan Dewi Sartika, untuk menerima arahan sebelum pelaksanaan vaksinasi di lapangan. Hal ini menunjukkan kesiapan dan koordinasi yang baik dalam pelaksanaan program vaksinasi PMK di Pacitan.
Kesimpulan
Kedatangan 28.750 dosis vaksin PMK tambahan ini merupakan langkah signifikan dalam upaya Pemkab Pacitan melindungi populasi ternaknya dari wabah PMK. Komitmen pemerintah pusat dan daerah, serta kerja sama yang baik dengan para peternak, diharapkan dapat menekan penyebaran PMK dan memulihkan perekonomian peternakan di Pacitan.