Pagoda Buddha Biak: Ikon Wisata Religius Baru Papua Tahun 2025
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor menetapkan Pagoda Buddha Dharma sebagai destinasi wisata religius baru pada tahun 2025, menawarkan daya tarik spiritual dan keindahan arsitektur bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Biak, 23 Maret 2025 - Kabupaten Biak Numfor, Papua, bersiap menyambut ikon wisata religius terbaru: Pagoda Buddha Dharma. Pembangunan pagoda megah setinggi 26 meter ini telah rampung, dan pemerintah daerah segera menetapkan bangunan tersebut sebagai destinasi wisata resmi pada tahun 2025. Keputusan ini diharapkan akan mendongkrak sektor pariwisata Biak dan memperkenalkan keindahan budaya Buddha kepada dunia.
Bupati Markus Oktovianus Mansnembra, dalam keterangannya di Biak, Minggu lalu, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah tengah menyiapkan regulasi untuk mendukung penetapan ini. Beliau menekankan pentingnya peran organisasi perangkat daerah dan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah, ZL Mailoa, dalam proses tersebut. "Bangunan Pagoda Buddha Dharma Biak yang megah ini akan menambah daya tarik wisata spiritual di Biak," ujar Bupati Markus.
Peresmian Pagoda Buddha Dharma akhir pekan lalu disambut antusias oleh berbagai pihak. Bupati Markus menyampaikan apresiasinya kepada umat Buddha Biak Numfor atas pembangunan yang telah terwujud. Ia berharap pagoda ini tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Buddha, tetapi juga terbuka bagi masyarakat umum dan wisatawan untuk menikmati keindahan arsitekturnya serta nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya. Lebih lanjut, Bupati Markus berharap agar penggunaan media sosial, seperti TikTok, dapat dimaksimalkan untuk mempromosikan Pagoda Buddha Dharma kepada khalayak yang lebih luas.
Pagoda Buddha Dharma: Destinasi Spiritual Baru di Biak
Pagoda Buddha Dharma Biak, dengan luas bangunan 523,91 meter persegi, merupakan hasil pembangunan yang memakan waktu sejak 2 Desember 2023 hingga 20 Maret 2025. Proyek ini menelan biaya sebesar Rp7,5 miliar. Ketua Panitia Pembangunan Pagoda, Hadi B. Pirono, menjelaskan proses pembangunan yang cukup panjang dan membutuhkan kerja keras dari berbagai pihak. Keberadaan pagoda ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal melalui peningkatan kunjungan wisatawan.
Kepala Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Klemens Taran, turut memberikan dukungan penuh terhadap penetapan Pagoda Buddha Dharma sebagai destinasi wisata religius. Beliau menekankan bahwa keberadaan pagoda ini tidak hanya bermanfaat bagi umat Buddha Biak, tetapi juga bagi masyarakat luas dan perkembangan pariwisata di Papua. "Keberadaan Pagoda ini diharapkan bermanfaat juga untuk masyarakat dan daerah menjadi tempat objek wisata spiritual," kata Klemens Taran.
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor optimistis bahwa Pagoda Buddha Dharma akan menjadi daya tarik wisata baru yang signifikan. Dengan keindahan arsitekturnya dan nilai-nilai spiritual yang diusungnya, pagoda ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus memperkaya khazanah wisata religius di Indonesia.
Potensi Wisata Religi dan Ekonomi
Penetapan Pagoda Buddha Dharma sebagai destinasi wisata religius diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Kunjungan wisatawan akan berdampak positif pada sektor perhotelan, transportasi, kuliner, dan sektor usaha lainnya. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan infrastruktur dan fasilitas penunjang wisata di sekitar pagoda untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para pengunjung.
Selain itu, pemerintah daerah juga akan mempromosikan Pagoda Buddha Dharma melalui berbagai media dan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk para konten kreator dan travel agent. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan Pagoda Buddha Dharma kepada khalayak yang lebih luas, baik di dalam maupun luar negeri. Dengan demikian, Pagoda Buddha Dharma tidak hanya menjadi ikon wisata religius Biak, tetapi juga menjadi kebanggaan masyarakat Papua.
Dengan pembangunan yang telah rampung dan rencana penetapan sebagai destinasi wisata resmi, Pagoda Buddha Dharma siap menyambut kedatangan wisatawan yang ingin merasakan pengalaman spiritual dan keindahan arsitektur khas Buddha di Biak, Papua. Keberadaan pagoda ini diharapkan dapat menjadi contoh kolaborasi positif antara pemerintah dan masyarakat dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor berharap agar Pagoda Buddha Dharma dapat menjadi salah satu destinasi unggulan di Papua, menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah. Keindahan arsitektur dan nilai spiritual yang terkandung di dalamnya diyakini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.