Paham Hukum Militer, Pesan Pangdam XII Tanjungpura untuk 381 Bintara Baru
Mayjen TNI Jamalulael menekankan pentingnya pemahaman hukum kemiliteran bagi 381 Bintara TNI AD baru lulus pendidikan di Singkawang, Kalimantan Barat, agar siap menghadapi tantangan tugas di masa mendatang.

Singkawang, 27 Maret 2024 - Sebanyak 381 prajurit Bintara TNI AD gelombang II tahun 2024 telah menyelesaikan pendidikan pertama mereka di Rindam XII/Tpr, Singkawang, Kalimantan Barat. Namun, Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Jamalulael, memberikan pesan penting kepada para prajurit muda ini: penguasaan hukum kemiliteran. Penutupan pendidikan ini bukan akhir perjuangan, melainkan awal perjalanan karier yang panjang dan penuh tantangan.
Dalam apel penutupan pendidikan, Kamis lalu, Mayjen TNI Jamalulael menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap hukum pidana militer dan hukum disiplin militer. "Kedua hukum ini sama-sama berat," tegas Pangdam, mengingatkan para bintara akan konsekuensi dari setiap tindakan mereka. Pendidikan Bintara yang baru selesai bersifat umum, sehingga para prajurit akan melanjutkan pendidikan kejuruan di berbagai tempat, seperti Dodiklatpur, Bogor, dan Jakarta, tergantung kecabangan masing-masing.
Setelah pendidikan kejuruan, para bintara akan ditempatkan di berbagai satuan di Indonesia, baik di dalam maupun luar Kalimantan Barat. Penempatan ini bergantung pada kebutuhan organisasi TNI AD. Pangdam menekankan bahwa para bintara muda ini telah resmi menjadi bagian dari TNI, meskipun masih sangat belia. Mereka bukan lagi warga sipil biasa, melainkan prajurit yang memiliki tanggung jawab besar terhadap negara.
Penguasaan Hukum Militer: Pilar Karir Prajurit
Mayjen TNI Jamalulael menekankan pentingnya pemahaman hukum militer bagi para Bintara baru. Hal ini bukan hanya untuk menghindari pelanggaran hukum, tetapi juga untuk membentuk profesionalisme dan integritas sebagai seorang prajurit. Para bintara didorong untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan mereka, mengingat perkembangan zaman yang dinamis dan tantangan globalisasi.
Selain penguasaan hukum, Pangdam juga menekankan pentingnya loyalitas, kerja keras, dan pantang menyerah dalam menghadapi setiap tantangan tugas. Para prajurit didorong untuk selalu berpegang teguh pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI sebagai pedoman moral dan profesionalitas.
Komitmen dan dedikasi tinggi terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga menjadi poin penting yang ditekankan. Para bintara didorong untuk selalu siap mengorbankan jiwa dan raga demi keutuhan NKRI. Mereka harus mampu bersaing secara sehat dengan rekan-rekannya dan terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Pendidikan Kejuruan dan Penugasan
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, para Bintara akan melanjutkan pendidikan kejuruan sesuai dengan kecabangan masing-masing. Mereka yang bertugas di Infanteri akan melanjutkan pelatihan di Dodiklatpur, sementara yang lain akan mengikuti pelatihan kejuruan di Bogor dan Jakarta. Pangdam menjelaskan bahwa penempatan tugas bukanlah wewenang Pangdam, melainkan ditentukan oleh kebutuhan organisasi TNI AD di seluruh Indonesia.
Meskipun penugasan berada di luar kewenangan Pangdam, beliau tetap memberikan arahan agar para prajurit siap ditempatkan di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini menunjukkan kesiapan para prajurit untuk bertugas di mana pun dibutuhkan demi kepentingan negara.
Proses penempatan ini mempertimbangkan kekosongan yang ada di berbagai satuan di Indonesia. Dengan demikian, penambahan personel baru ini diharapkan dapat memperkuat kekuatan TNI AD dalam menjalankan tugasnya.
Pesan Pangdam: Loyalitas dan Kesiapan Menghadapi Tantangan
Pangdam XII Tanjungpura memberikan pesan yang sangat penting bagi para bintara baru, yaitu pentingnya loyalitas kepada atasan, kerja keras, dan pantang menyerah. Mereka juga harus selalu berpegang teguh pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI. Hal ini penting untuk memastikan bahwa para prajurit selalu bertindak sesuai dengan norma dan etika kemiliteran.
Lebih lanjut, Pangdam menekankan pentingnya kesiapan mental dan fisik untuk mengorbankan jiwa dan raga demi keutuhan NKRI. Ini menunjukkan betapa pentingnya komitmen dan dedikasi para prajurit dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa.
Dengan bekal ilmu kemiliteran dan kemampuan perorangan yang baik, para bintara diharapkan mampu menghadapi tantangan tugas yang akan dihadapi di masa mendatang. Mereka harus mampu bersaing secara sehat dan terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi era globalisasi dan perkembangan zaman saat ini.
Penutupan pendidikan ini menandai babak baru dalam kehidupan para bintara. Mereka telah resmi menjadi bagian dari TNI AD dan siap menjalankan tugasnya untuk menjaga kedaulatan NKRI.