Pariwisata Kepri Mengalami Peningkatan: Kunjungan Wisnus Naik 4,77 Persen di Triwulan I 2025
Jumlah wisatawan nusantara (Wisnus) yang berkunjung ke Kepulauan Riau (Kepri) meningkat sebesar 4,77 persen pada triwulan pertama 2025, dengan Batam sebagai daerah tujuan terpopuler.

Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatatkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (Wisnus) pada triwulan pertama tahun 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, jumlah kunjungan Wisnus mencapai 890.925 orang, meningkat 4,77 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 yang sebanyak 815.915 orang. Peningkatan ini terjadi di tengah berbagai tantangan, termasuk letak geografis Kepri sebagai daerah kepulauan.
Lonjakan tertinggi kunjungan Wisnus terjadi pada bulan Januari 2025, dengan jumlah mencapai 334.450 kunjungan. Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati, menjelaskan bahwa Kota Batam menjadi daerah tujuan wisata terpopuler di Kepri, baik sebagai asal maupun tujuan perjalanan, dengan total kunjungan mencapai 434.359 orang selama periode Januari-Maret 2025. Hal ini menunjukkan daya tarik Batam sebagai pusat ekonomi dan pariwisata di Kepri.
Meskipun terdapat peningkatan secara keseluruhan, pertumbuhan kunjungan Wisnus di beberapa daerah di Kepri justru mengalami penurunan. Faktor geografis dan biaya transportasi yang tinggi menjadi tantangan utama bagi pengembangan pariwisata di beberapa wilayah Kepri, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti.
Pertumbuhan Wisatawan di Batam dan Bintan
Kota Batam mencatatkan jumlah kunjungan Wisnus sebanyak 419.297 orang pada Januari-Maret 2025, meningkat 3,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, Kabupaten Bintan menunjukan pertumbuhan tertinggi, mencapai 146.129 kunjungan atau meningkat 40,38 persen. Hal ini menunjukkan potensi besar Bintan sebagai destinasi wisata yang terus berkembang.
Peningkatan jumlah wisatawan di Batam dan Bintan menunjukkan keberhasilan strategi pengembangan pariwisata di kedua daerah tersebut. Hal ini perlu menjadi contoh bagi daerah lain di Kepri untuk meningkatkan daya tarik wisata mereka.
Namun, perlu dicatat bahwa empat kabupaten/kota lainnya di Kepri justru mengalami penurunan jumlah kunjungan Wisnus. Kabupaten Natuna mengalami penurunan sebesar 15,38 persen, Kabupaten Lingga 11,21 persen, Kota Tanjungpinang 0,57 persen, dan Kabupaten Karimun 9,35 persen. Kabupaten Kepulauan Anambas mencatatkan penurunan paling signifikan, yaitu 57,20 persen.
Tantangan dan Peluang Pariwisata Kepri
Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Guntur Sakti, menjelaskan bahwa peningkatan perjalanan Wisnus ke Kepri pada triwulan I 2025 juga dipengaruhi oleh momen mudik Lebaran Idul Fitri pada akhir Maret 2025. Namun, ia juga mengakui tantangan yang dihadapi pariwisata Kepri, terutama terkait letak geografisnya sebagai daerah kepulauan.
Jarak tempuh yang jauh dan biaya transportasi yang tinggi, khususnya menuju pulau-pulau seperti Anambas dan Natuna, menjadi kendala utama dalam pengembangan sektor pariwisata di daerah tersebut. Pemerintah perlu mencari solusi untuk mengatasi tantangan ini, misalnya dengan meningkatkan konektivitas dan infrastruktur transportasi.
Meskipun demikian, Guntur Sakti menekankan pentingnya peran Wisnus dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pendapatan pemerintah daerah. Oleh karena itu, pengembangan pariwisata di Kepri tidak hanya berfokus pada wisatawan mancanegara (Wisman), tetapi juga pada Wisnus.
Pemerintah daerah perlu terus meningkatkan daya tarik dan daya saing wisata di Kepri, baik dari aspek aksesibilitas, amenitas, maupun atraksi wisata. Dengan demikian, diharapkan kunjungan Wisnus ke Kepri akan terus meningkat di masa mendatang dan berkontribusi pada perekonomian daerah.
Secara keseluruhan, peningkatan jumlah kunjungan Wisnus ke Kepri pada triwulan I 2025 merupakan kabar baik bagi sektor pariwisata daerah. Namun, pemerintah perlu memperhatikan tantangan yang ada dan terus berupaya meningkatkan daya tarik wisata di Kepri agar pertumbuhan pariwisata dapat berkelanjutan.