Pasar Kripto Tahan Tekanan Usai Pengumuman The Fed, Bitcoin Pulih
Keputusan The Fed mempertahankan suku bunga memicu volatilitas pasar kripto dan saham AS, namun Bitcoin menunjukkan pemulihan setelah konferensi pers Jerome Powell yang meredakan kekhawatiran pasar.
![Pasar Kripto Tahan Tekanan Usai Pengumuman The Fed, Bitcoin Pulih](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/140103.392-pasar-kripto-tahan-tekanan-usai-pengumuman-the-fed-bitcoin-pulih-1.jpeg)
Jakarta, 3 Februari 2024 - Pengumuman The Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25-4,50 persen sempat membuat pasar kripto dan saham Amerika Serikat (AS) tertekan. Namun, situasi berbalik setelah konferensi pers Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menenangkan kekhawatiran investor.
Analis bursa kripto Reku, Fahmi Almuttaqin, menjelaskan bahwa Bitcoin sempat anjlok hingga 101.800 dolar AS setelah pengumuman suku bunga. Namun, harga Bitcoin berhasil pulih setelah Powell memberikan pernyataan yang meredakan kekhawatiran pasar akan kenaikan suku bunga selanjutnya. Tren serupa terlihat di pasar saham AS, dengan indeks seperti S&P 500 dan Nasdaq juga menunjukkan pemulihan pasca-konferensi pers.
Keputusan The Fed sejalan dengan prediksi pasar, terutama mengingat inflasi yang signifikan berdasarkan data Consumer Price Index (CPI) bulan Desember. Meskipun demikian, kebijakan tersebut tetap memicu fluktuasi di pasar keuangan, khususnya pada aset berisiko seperti saham dan kripto. Data Coinbase pada Senin pukul 11.51 WIB mencatat harga Bitcoin di 93.236 dolar AS per Bitcoin.
Fahmi menilai, reaksi pasar yang sensitif terhadap kebijakan makroekonomi AS menunjukkan kekhawatiran investor akan potensi risiko ke depan. Jika The Fed kembali menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi, ada potensi perpindahan dana investasi dalam jumlah besar ke instrumen berisiko rendah seperti dolar AS dan obligasi pemerintah.
Selain kebijakan The Fed, peluncuran teknologi AI DeepSeek juga menambah ketidakpastian pasar, terutama bagi saham teknologi yang selama ini dianggap menjanjikan. Namun, Fahmi melihat pemulihan harga Bitcoin sebagai sinyal positif terhadap ketahanan aset digital ini.
Data Coinglass menunjukkan aliran dana masuk neto ETF Bitcoin spot pada 30 Januari 2024 mencapai 266,6 juta dolar AS. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap kripto tetap kuat, meskipun menghadapi tekanan kebijakan moneter AS. Inflasi yang tinggi dan sikap hati-hati The Fed mengindikasikan suku bunga akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih panjang, yang berpotensi menekan aset berisiko.
Dalam situasi ini, Fahmi menyarankan investor untuk memiliki portofolio yang seimbang dan diversifikasi investasi. Ia menyarankan kombinasi beberapa instrumen seperti stablecoin, saham AS, Bitcoin, dan altcoin sebagai opsi menarik. Bagi investor yang berfokus pada fundamental aset, Fahmi merekomendasikan kripto dengan kapitalisasi pasar besar atau menggunakan fitur Packs di Reku.
Fitur Insights di platform Reku juga membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi berbasis data, misalnya mengidentifikasi saham yang sedang diskon dan tren viral di media. Dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi, pelaku pasar perlu terus memantau kebijakan The Fed dan faktor-faktor lain yang memengaruhi aset berisiko.