Pemberantasan Premanisme di Sumsel: Tokoh Pemuda Desak Polda Tindak Tegas
Tokoh pemuda Sumatera Selatan mendesak Polda Sumsel untuk memberantas premanisme dan menindak tegas para pelaku, termasuk oknum yang melindungi mereka, demi terciptanya kamtibmas yang kondusif.

Aparat kepolisian di Sumatera Selatan (Sumsel) didesak untuk bertindak tegas terhadap aksi premanisme yang meresahkan masyarakat. Desakan ini disampaikan oleh tokoh pemuda Sumsel menyusul digelarnya Operasi Sikat Musi 2025 oleh Polda Sumsel dan jajaran Polres di 17 kabupaten/kota. Operasi ini bertujuan memberantas premanisme dan berbagai tindak kejahatan lainnya. Aksi premanisme, yang meliputi pungutan liar parkir hingga ancaman kekerasan, dinilai mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Bambang Purnomo, salah satu Tokoh Pemuda Aktivis 98 Palembang, menyatakan apresiasi dan dukungan penuh terhadap Operasi Sikat Musi. Ia menekankan bahwa premanisme tidak boleh dibiarkan karena dapat mengancam keselamatan dan kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas. "Langkah Polda Sumsel dan jajaran melakukan Operasi Sikat Musi pada Mei 2025 ini untuk memberantas aksi premanisme dan tindak kejahatan lainnya patut diapresiasi serta didukung penuh demi terciptanya kondisi kamtibmas yang lebih kondusif," ujar Bambang dalam keterangannya di Palembang, Sabtu.
Berbagai bentuk premanisme yang meresahkan masyarakat telah teridentifikasi, mulai dari pungutan liar parkir di atas ketentuan hingga tindakan intimidasi di lampu merah. Bahkan, pungutan liar juga terjadi di tempat-tempat parkir gratis, dengan ancaman kekerasan jika permintaan uang tidak dipenuhi. Kondisi ini jelas menimbulkan keresahan dan rasa tidak aman di tengah masyarakat.
Polda Sumsel Diminta Tindak Tegas Pelaku dan Pelindung Premanisme
Bambang Purnomo juga meminta agar operasi ini tidak hanya fokus pada penindakan terhadap pelaku premanisme saja, tetapi juga menindak tegas oknum-oknum yang terlibat dalam melindungi atau menjadi beking para pelaku kejahatan tersebut. "Melalui Operasi Sikat Musi 2025 diharapkan aparat Polda Sumsel dan jajaran, diharapkan tidak hanya bisa menertibkan pelaku aksi premanisme, tetapi juga menindak tegas oknum-oknum yang memelihara preman atau menjadi pelindung (beking) pelaku kejahatan itu," tegasnya. Hal ini penting untuk memutus mata rantai premanisme dan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Kombes Pol. Muhammad Anis Prasetio Santoso, Karoops Polda Sumsel, menjelaskan bahwa Operasi Sikat I Musi telah berhasil mengungkap sedikitnya 103 kasus premanisme dan kejahatan 3C (pencurian dengan kekerasan, pemberatan, dan pencurian kendaraan bermotor) dalam pekan pertama Mei 2025. Operasi ini merupakan wujud komitmen Polda Sumsel dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Irjen Pol. Andi Rian Ryacudu Djajadi, Kapolda Sumsel, telah memberikan arahan tegas untuk menindak siapapun yang melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat.
Polda Sumsel juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberantas premanisme dengan melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk mendukung keberhasilan operasi ini dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua warga Sumsel. Kerja sama antara kepolisian dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan keamanan dan ketertiban yang kondusif.
Operasi Sikat Musi 2025: Sasar Premanisme dan Kejahatan 3C
Operasi Sikat Musi 2025 yang digelar Polda Sumsel dan jajarannya merupakan operasi terpadu yang menargetkan berbagai bentuk kejahatan, termasuk premanisme dan kejahatan 3C. Operasi ini melibatkan seluruh Polres di 17 kabupaten/kota di Sumsel. Langkah ini menunjukkan keseriusan aparat kepolisian dalam memberantas kejahatan dan menciptakan rasa aman di tengah masyarakat.
Data yang dirilis Polda Sumsel menunjukkan hasil yang cukup signifikan dalam pekan pertama operasi. Puluhan kasus premanisme dan kejahatan 3C berhasil diungkap. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas operasi dan kerja keras aparat kepolisian dalam menindak para pelaku kejahatan. Namun, operasi ini masih terus berlanjut dan diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih luas dalam memberantas kejahatan di Sumsel.
Keberhasilan Operasi Sikat Musi 2025 tidak hanya bergantung pada upaya kepolisian saja, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat. Masyarakat diharapkan berani melaporkan setiap tindakan premanisme dan kejahatan lainnya yang terjadi di lingkungan sekitar. Laporan tersebut akan menjadi informasi penting bagi kepolisian dalam melakukan penindakan dan mencegah aksi kejahatan serupa di masa mendatang.
Dengan adanya dukungan penuh dari masyarakat, diharapkan Operasi Sikat Musi 2025 dapat berjalan efektif dan berhasil memberantas premanisme serta menciptakan Sumsel yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh warganya. Pentingnya sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Polda Sumsel berkomitmen untuk menindak tegas setiap pelaku kejahatan sesuai dengan hukum yang berlaku. Tidak ada toleransi terhadap aksi premanisme dan kejahatan lainnya yang meresahkan masyarakat. Harapannya, melalui operasi ini, Sumsel dapat menjadi provinsi yang aman dan kondusif bagi seluruh masyarakatnya.