Pemda DIY Sulap Lumbung Mataraman Jadi Kopdes Merah Putih: Dorong Ketahanan Pangan dan Ekonomi Desa
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mengembangkan Lumbung Mataraman menjadi Koperasi Desa Merah Putih untuk memperkuat ekonomi kerakyatan dan ketahanan pangan di tingkat desa, ditargetkan rampung Juli 2025.

Yogyakarta, 23 April 2024 - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berinisiatif untuk mengembangkan program Lumbung Mataraman menjadi Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Langkah strategis ini bertujuan untuk memperkuat ekonomi kerakyatan di tingkat desa dan menjamin ketahanan pangan lokal. Inisiatif ini diumumkan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, di Yogyakarta.
Lumbung Mataraman, program unggulan Pemda DIY, selama ini telah berkontribusi signifikan dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan di tingkat kelurahan. Transformasi ini diharapkan akan meningkatkan dampak positif program tersebut, menjangkau lebih banyak masyarakat dan sektor ekonomi.
Transformasi Lumbung Mataraman menjadi Kopdes Merah Putih sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih. Inpres ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat swasembada pangan, pemerataan ekonomi, dan mewujudkan desa mandiri menuju Indonesia Emas 2045.
Kopdes Merah Putih: Lebih dari Sekadar Simpan Pinjam
Pemda DIY menargetkan pembentukan Kopdes Merah Putih di 11 lokasi Lumbung Mataraman yang sudah ada di empat kabupaten di DIY, dengan Kabupaten Gunungkidul memiliki jumlah terbanyak. Konsep pengembangan Kopdes Merah Putih ini sangat fleksibel dan disesuaikan dengan potensi serta kebutuhan masing-masing wilayah.
Tidak hanya fokus pada sektor simpan pinjam, Kopdes Merah Putih juga akan merambah sektor jasa, kuliner, dan logistik pangan. Hal ini menunjukkan komitmen Pemda DIY untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di tingkat desa.
Sekda Beny Suharsono menjelaskan, "Konsepnya bisa disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan masing-masing wilayah, tidak hanya bergerak di sektor simpan pinjam, tetapi juga jasa, kuliner, hingga logistik pangan." Kota Yogyakarta, yang belum memiliki Lumbung Mataraman, akan membentuk koperasi dengan model yang lebih fleksibel, misalnya koperasi jasa.
Salah satu fungsi penting Kopdes Merah Putih adalah mendukung program-program desa yang membutuhkan distribusi pangan, seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG). "Harapannya, kalau ini bisa didorong Koperasi Merah Putih bisa menjadi pendukung MBG," tambah Beny.
Pendanaan dan Target Pencapaian
Terkait pendanaan, Pemda DIY masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat. Kajian anggaran masih menunggu hasil survei lapangan untuk memastikan alokasi dana yang tepat dan efektif.
Kementerian Koperasi (Kemenkop) menargetkan pembentukan 80.000 Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia. Target tersebut diharapkan dapat tercapai pada tanggal 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional. Pencapaian target ini akan menjadi bukti nyata penguatan ekonomi kerakyatan di tingkat desa.
Inpres Nomor 9 Tahun 2025 menekankan pentingnya kebijakan ini sebagai upaya memperkuat swasembada pangan, pemerataan ekonomi, dan mewujudkan desa mandiri menuju Indonesia Emas 2045. Transformasi Lumbung Mataraman menjadi Kopdes Merah Putih merupakan langkah konkret Pemda DIY dalam mendukung visi tersebut.
Dengan pengembangan Kopdes Merah Putih, diharapkan akan tercipta sinergi yang kuat antara program ketahanan pangan dan penguatan ekonomi kerakyatan di tingkat desa. Hal ini akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan di Daerah Istimewa Yogyakarta.