Pemerintah Awasi Ketat Kamtibmas Selama Libur Idul Fitri dan Nyepi
Menko Polkam Budi Gunawan laporkan pemerintah awasi ketat keamanan dan kelancaran arus mudik dan balik libur Idul Fitri dan Nyepi, dengan berbagai rekayasa lalu lintas dan pengamanan di berbagai sektor.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia secara intensif memantau keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama periode libur panjang Idul Fitri 1446 H dan Hari Raya Nyepi tahun 2025. Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik serta kenyamanan masyarakat, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Upaya ini melibatkan berbagai kementerian/lembaga, TNI, Polri, dan pemerintah daerah.
Berdasarkan data terpadu yang dikumpulkan hingga 2 April 2025, terjadi lonjakan signifikan arus kendaraan dan penumpang melalui jalur darat, laut, dan udara sejak 21 Maret. Meskipun terjadi penurunan kepadatan lalu lintas di Jakarta pada 2 April, diperkirakan akan kembali meningkat selama periode arus balik (5-7 April). Pemerintah telah melakukan berbagai rekayasa lalu lintas, termasuk contraflow di Tol Jakarta-Cikampek dan pengalihan arus di beberapa ruas tol lainnya untuk mengantisipasi kemacetan.
Data menunjukan jumlah kendaraan yang keluar masuk Jabodetabek mencapai 417.974 unit pada 2 April 2025, mengalami penurunan 73,4% dibandingkan hari sebelumnya. Lonjakan penumpang juga tercatat di berbagai moda transportasi, termasuk Bandara Soekarno-Hatta (lebih dari 100.000 penumpang), Bandara Juanda Surabaya (lebih dari 23.000 penumpang), dan stasiun kereta api di Jakarta (hampir 200.000 penumpang). Pelabuhan Bakauheni juga mencatat pergerakan penumpang yang signifikan.
Rekayasa Lalu Lintas dan Pemantauan Transportasi
Pemerintah menerapkan rekayasa lalu lintas dinamis untuk mengatasi kemacetan, seperti contraflow di Tol Jakarta-Cikampek dan one way lokal di ruas Brebes serta jalur alternatif Nagrek. Di luar Jabodetabek, pengalihan arus dilakukan bertahap di Tol Solo-Jogja. "Rekayasa lalu lintas bersifat dinamis sesuai kebutuhan lapangan. Ini adalah bentuk kesiapsiagaan yang dilakukan agar masyarakat tidak terjebak dalam kemacetan panjang," jelas Budi Gunawan.
Pemantauan juga dilakukan pada transportasi umum. Bandara Soekarno-Hatta mencatat keberangkatan 58.392 penumpang dan kedatangan 48.098 penumpang pada 2 April 2025. Bandara Juanda Surabaya mencatat lebih dari 23.000 penumpang. Enam stasiun di Jakarta mencatat 108.736 keberangkatan dan 87.058 kedatangan penumpang. Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menjadi titik krusial dengan 63.795 penumpang tiba dan 39.657 berangkat.
Lonjakan penumpang diperkirakan akan kembali terjadi selama arus balik, terutama untuk transportasi darat seperti bus, mengingat adanya program mudik gratis. Pemerintah terus memantau dan mengantisipasi peningkatan volume kendaraan tersebut.
Pemantauan Objek Wisata dan Pengamanan
Meningkatnya mobilitas masyarakat juga terlihat di berbagai objek wisata. Di Jakarta, tempat wisata seperti Ragunan, Monas, Ancol, TMII, dan Kota Tua mengalami peningkatan jumlah pengunjung. Monas misalnya, diperkirakan dikunjungi lebih dari 20.000 orang pada 3 April 2025. Di Jawa Barat, kawasan Bandung menerima sekitar 150.000-200.000 pengunjung harian, sementara di Jawa Tengah, 102 titik wisata dikunjungi sekitar 45.996 orang.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan di tempat wisata, pemerintah daerah bersama TNI-Polri telah menyiapkan posko pengamanan, posko kesehatan, dan pengaturan lalu lintas. Ribuan aparat dikerahkan untuk melakukan pengamanan di berbagai lokasi. "Kami mengapresiasi kerja keras berbagai sektor dalam menjaga suasana tetap aman dan nyaman bagi masyarakat," ujar Budi Gunawan.
Selain itu, pemerintah juga telah berkoordinasi dengan BMKG dan BNPB untuk memantau cuaca ekstrem dan melakukan mitigasi bencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi risiko yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat selama libur panjang.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, situasi keamanan nasional terkendali. Penurunan kepadatan lalu lintas di beberapa daerah juga berdampak pada penurunan angka kecelakaan. Di Jakarta misalnya, terjadi penurunan angka kecelakaan sebesar 25,76 persen dibandingkan tahun 2024. Pemerintah akan terus memantau situasi hingga arus balik selesai dan mengajak masyarakat untuk menjaga ketertiban bersama demi kelancaran dan keamanan selama libur panjang.