Pemerintah Jamin Harga Pangan Terkendali Selama Ramadan dan Lebaran
Menko Polhukam Budi Gunawan memastikan harga pangan tetap terkendali selama Ramadan dan Lebaran, meskipun harga Minyakita masih di atas harga eceran tertinggi.

Jakarta, 22 Februari 2024 - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan memberikan jaminan bahwa harga pangan akan tetap terkendali selama bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Hal ini disampaikan menyusul masih ditemukannya harga minyak goreng Minyakita yang berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menurut siaran pers resmi yang diterima pada Jumat, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan akan memantau harga pangan untuk memastikan sesuai dengan HET yang telah ditetapkan. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat selama periode penting ini.
Meskipun pemerintah telah menetapkan HET untuk beberapa komoditas pangan, termasuk Minyakita dengan harga Rp15.700 per liter, kenyataannya di lapangan masih ditemukan harga jual yang lebih tinggi, bahkan mencapai Rp17.500 per liter. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah karena berpotensi menyulitkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan selama Ramadan dan Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada bulan Maret mendatang.
Pengawasan Ketat dan Ancaman Sanksi
Menko Polhukam Budi Gunawan menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mentolerir pelaku usaha yang melanggar aturan HET dan merugikan masyarakat. "Kami tidak akan mentolerir pengusaha yang melanggar dan dapat merugikan masyarakat," tegasnya. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang sengaja menaikkan harga atau melakukan penimbunan.
Selain meningkatkan pengawasan, pemerintah juga mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan harga pangan di atas HET atau adanya praktik penimbunan. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk memastikan efektivitas pengawasan dan penegakan aturan.
Langkah-langkah pengawasan yang diperketat ini diharapkan dapat mencegah lonjakan harga yang signifikan dan memastikan keterjangkauan harga pangan bagi seluruh lapisan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri.
Instruksi Presiden untuk Tekan Harga
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan para menterinya untuk menurunkan harga komoditas pokok dan barang-barang lainnya menjelang Ramadan. Dalam jamuan makan siang bersama beberapa menteri di Kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat (21 Februari), Presiden Prabowo menekankan pentingnya harga barang kebutuhan pokok lebih rendah dibandingkan Ramadan tahun lalu, bahkan beberapa produk diharapkan lebih murah daripada di Malaysia.
Instruksi Presiden ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri. Pemerintah berupaya keras untuk menciptakan stabilitas ekonomi dan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Dengan adanya pengawasan ketat dan instruksi langsung dari Presiden, diharapkan harga pangan dapat terkendali selama Ramadan dan Idul Fitri. Pemerintah terus berupaya untuk melindungi masyarakat dari potensi gejolak harga dan memastikan perayaan hari besar keagamaan dapat berjalan dengan lancar.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik membeli bahan pokok. Stok bahan pokok dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri. Masyarakat diimbau untuk berbelanja secara bijak dan melaporkan jika menemukan pelanggaran terkait harga pangan.
Kesimpulan
Pemerintah berkomitmen penuh untuk menjaga stabilitas harga pangan selama Ramadan dan Idul Fitri. Pengawasan ketat, ancaman sanksi bagi pelanggar, dan partisipasi aktif masyarakat diharapkan dapat mencegah lonjakan harga dan memastikan keterjangkauan harga bagi seluruh lapisan masyarakat.