Mentan Amran Sulaiman Peringatkan Pedagang: Jangan Naikkan Harga di Atas HET!
Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, Mentan Amran Sulaiman memberikan peringatan keras kepada pedagang untuk tidak menaikkan harga kebutuhan pokok di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), mengancam sanksi penyegelan bagi yang melanggar.

Makassar, 21 Februari 2024 - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan peringatan tegas kepada para pedagang untuk tidak menaikkan harga kebutuhan pokok di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Mentan Amran usai membuka Sidang Umum Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi (Himpuni) di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat lalu. Peringatan ini disampaikan mengingat pentingnya stabilitas harga bagi masyarakat Indonesia, khususnya menjelang hari raya.
Pemerintah, sesuai arahan Presiden RI, berkomitmen untuk memastikan masyarakat dapat menyambut Ramadhan dan Lebaran dengan tenang tanpa khawatir akan lonjakan harga bahan pokok. Mentan Amran menekankan keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga ini. Ia menegaskan bahwa upaya ini dilakukan untuk melindungi daya beli masyarakat, terutama lapisan ekonomi bawah.
"Jangan dipermainkan (harga). Kita beri sanksi penyegelan jika pedagang menjual harga di atas ketetapan HET," ujar Mentan Amran dengan nada tegas. Ia menambahkan, "Saya di sini pertaruhkan segalanya untuk rakyat kecil, tidak boleh (di atas HET), jangan dzolimi rakyat kecil." Pernyataan ini menunjukkan komitmen kuat Mentan Amran untuk melindungi kepentingan rakyat.
Ancaman Sanksi dan Stok yang Melimpah
Mentan Amran menjelaskan bahwa tidak ada alasan yang dapat membenarkan kenaikan harga di atas HET. Pasalnya, stok bahan pokok, terutama minyak goreng, saat ini terbilang cukup melimpah. Indonesia, sebagai produsen minyak goreng terbesar dunia, seharusnya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa perlu menaikkan harga secara signifikan.
"Apalagi kita sebagai produsen minyak goreng terbesar dunia jadi tidak boleh ada kenaikan di atas HET," tegas Mentan Amran. Pernyataan ini sekaligus menekankan posisi Indonesia sebagai negara penghasil minyak goreng terbesar dan kemampuannya untuk mengendalikan harga di pasar domestik.
Lebih lanjut, Mentan Amran juga berharap agar harga minyak goreng Minyakita dapat diturunkan dari angka realisasi saat ini yang mencapai Rp17.500 per liter, melebihi HET yang telah ditetapkan sebesar Rp15.700 per liter. Ia berharap penurunan harga ini dapat segera terwujud untuk memastikan keterjangkauan minyak goreng bagi masyarakat.
Harga Minyakita dan Harapan Masyarakat
Pemerintah telah menetapkan HET Minyakita sebesar Rp15.700 per liter. Namun, harga di pasaran masih berada di angka Rp17.500 per liter. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat pentingnya ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau bagi masyarakat luas.
Mentan Amran menekankan kembali komitmen pemerintah untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Peringatan keras kepada para pedagang ini diharapkan dapat mencegah praktik-praktik curang yang merugikan konsumen.
Dengan stok yang melimpah dan penetapan HET, pemerintah optimistis dapat menjaga stabilitas harga. Namun, pengawasan dan penegakan hukum tetap menjadi kunci keberhasilan upaya ini. Sanksi tegas bagi pedagang nakal diharapkan dapat memberikan efek jera dan melindungi konsumen.
Mentan Amran berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Hal ini penting untuk menciptakan suasana yang kondusif dan tenang bagi masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.