Pemerintah RI Siapkan Tambahan Rp50 Triliun untuk Program Makan Siang Gratis
Pemerintah Indonesia siapkan tambahan anggaran Rp50 triliun untuk memperluas cakupan Program Makan Siang Gratis hingga 82,9 juta penerima manfaat pada 2029.

Jakarta, 9 Mei 2025 - Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan mekanisme penambahan anggaran sebesar Rp50 triliun untuk Program Makan Siang Gratis. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Nasional Pangan (BGN), Dadan Hindayana, pada Jumat lalu. Presiden Prabowo Subianto melihat perlunya perluasan cakupan penerima manfaat, sehingga percepatan program menjadi sangat penting. Program ini diluncurkan pada 6 Januari 2025, bertujuan meningkatkan asupan gizi anak balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan pelajar hingga SMA.
Menurut Hindayana, "Kami sedang mempersiapkan mekanisme (untuk tambahan anggaran) terlebih dahulu untuk mempercepat pelaksanaan program." Presiden Prabowo Subianto, dalam setiap kunjungan ke daerah untuk meninjau program ini, merasa prihatin karena masih banyak masyarakat yang berhak menerima manfaat namun belum tercakup. Oleh karena itu, percepatan pelaksanaan program menjadi sangat penting.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa pemerintah sedang menyusun Peraturan Presiden untuk mempercepat pelaksanaan Program Makan Siang Gratis. Targetnya adalah menjangkau 82,9 juta warga Indonesia pada tahun 2029. Peraturan Presiden ini akan memuat strategi pelaksanaan, jumlah sekolah yang terlibat, manajemen program, Satuan Pelayanan Penuhi Gizi (SPPG), dan tanggung jawab masing-masing kementerian terkait. Hasan menekankan pentingnya peraturan ini karena program ini merupakan program prioritas yang sangat mendesak dan penting untuk segera dilaksanakan.
Perluasan Cakupan dan Strategi Pelaksanaan
Pemerintah telah mengalokasikan Rp71 triliun untuk program ini pada tahun 2025, menargetkan 17,9 juta penerima manfaat. Dengan tambahan Rp50 triliun, cakupan program akan diperluas secara signifikan. Peraturan Presiden yang sedang disusun akan menjadi pedoman utama dalam pelaksanaan program yang diperluas ini. Peraturan tersebut akan secara rinci mengatur strategi pendistribusian makanan, pengawasan kualitas gizi, dan mekanisme evaluasi program.
Salah satu poin penting dalam peraturan ini adalah penentuan jumlah sekolah yang akan terlibat dalam program. Sekolah-sekolah yang dipilih akan didasarkan pada kriteria tertentu, seperti tingkat kemiskinan di daerah tersebut dan jumlah anak yang membutuhkan bantuan gizi. Selain itu, peraturan ini juga akan mengatur peran dan tanggung jawab masing-masing kementerian terkait dalam memastikan keberhasilan program.
Mekanisme pengelolaan dana tambahan Rp50 triliun juga akan diatur secara detail dalam Peraturan Presiden. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan bahwa dana tersebut digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan program.
Target dan Manfaat Program
Program Makan Siang Gratis bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak Indonesia. Dengan memberikan makanan bergizi secara gratis, diharapkan dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kesehatan anak-anak. Target 82,9 juta penerima manfaat pada tahun 2029 menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia.
Program ini tidak hanya berdampak pada kesehatan anak-anak, tetapi juga pada perekonomian masyarakat. Program ini dapat menciptakan lapangan kerja baru, terutama di sektor pertanian dan pengolahan makanan. Selain itu, program ini juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya di daerah pedesaan.
Dengan tambahan anggaran Rp50 triliun, diharapkan program ini dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa semua anak Indonesia mendapatkan akses terhadap makanan bergizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Peraturan Presiden yang akan segera diterbitkan diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan pedoman yang jelas bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Program Makan Siang Gratis. Hal ini akan memastikan keberhasilan program dalam mencapai tujuannya untuk meningkatkan status gizi anak-anak Indonesia dan mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.